Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Tembus Ke Semifinal Piala Dunia U-17 2023, Ini Profil Negara Mali

Mali memiliki 8 wilayah Gao, Kayes, Kidal, Koulikoro,Mopti, Segou, Sikasso, Timbuktu, dan distrik Bamako. Ibu kota Bamako, terletak di Sungai Niger.

27 November 2023 | 09.44 WIB

Sebuah pengangkut personel lapis baja terlihat di pangkalan militer utama setelah tembakan keras terdengar pada Jumat pagi, di Kati, di luar ibu kota Bamako, Mali, 22 Juli 2022. REUTERS/Fadimata Kontao
Perbesar
Sebuah pengangkut personel lapis baja terlihat di pangkalan militer utama setelah tembakan keras terdengar pada Jumat pagi, di Kati, di luar ibu kota Bamako, Mali, 22 Juli 2022. REUTERS/Fadimata Kontao

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Mali U-17 akan berhadapan dengan Prancis dalam laga semifinal Piala Dunia U-17 2023. Tim asal Afrika itu melaju usai mengandaskan Maroko dengan skor 1-0 pada babak perempat final di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu 25 November 2023.

Keberhasilan Timnas Mali melaju ke babak semifinal tidak terlepas dari gol yang diciptakan oleh Ibrahim Diarra pada menit ke-81. Ini merupakan pencapaian ketiga Mali melaju ke babak semifinal Piala Dunia U-17 setelah sebelumnya berhasil menembus babak empat besar pada edisi 2015 dan 2017.

Menanggapi keberhasilan Mali melaju ke babak semifinal Piala Dunia U-17 2023 tersebut. Berikut profil Negara Mali.

Dikutip dari safetravel.kemlu.go.id, Mali adalah negara republik semi-presidensial. Mali terletak di kawasan Afrika Barat, tepatnya berbatasan dengan Senegal, Mauritania, Aljazair, Guinea, Pantai Gading, Burkina Faso, dan Niger.

Dilansir dari nationalgeographic.com, Mali juga bekas bagian dari tiga kerajaan besar Sudan prakolonial yakni Mali, Ghana, dan Songhai. Negara ini pernah menjadi pusat keilmuan Islam di Afrika selama berabad-abad. Puncak ketenarannya terjadi pada 1300 hingga 1600 Masehi. Mali juga pernah menjadi pusat perdagangan Arab-Afrika di bawah Kekaisaran Mali dan Kekaisaran Songhai. 

Merangkum dari Britannica, Mali dinyatakan merdeka pada 1960 dengan sistem pemerintahan parlementer. Mali pertama kali dipimpin Modibo Keita dari Partai Persatuan Sudan. Negara ini memiliki delapan wilayah yakni Gao, Kayes, Kidal, Koulikoro,Mopti, Segou, Sikasso, Timbuktu, dan distrik Bamako. Ibu kotanya adalah Bamako, terletak di Sungai Niger dan merupakan kota yang berkembang pesat karena meningkatnya migrasi dari daerah pedesaan.

Untuk iklim di sana, Mali memiliki iklim panas yang berkisar antara 25-45 derajat selcius. Musim kemarau berlangsung pada November hingga Juni, sedangkan cuaca dingin pada Juni hingga Oktober.

Populasi Mali diperkirakan mencapai 22.335.000. jiwa. Sebagian besar penduduk Mali tinggal di sepanjang Sungai Niger. Wilayah ini didominasi suku Fulbe, Dogon, Berber, Tuareg, dan keturunan dari kerajaan kuno Ghana dan Songhai. Ada juga etnis lainnya seperti Tukulor, Khasonke, Bozo, dan Somono. 

Prancis adalah bahasa resmi Mali. Namun masyarakatnya banyak menggunakan bahasa Bambara, bahasa Afrika. Sebagian lainnya memakai bahasa Imazighen dan bahasa Arab yang dipakai orang Moor dan Tuareg.

Perekonomian Mali hampir sepenuhnya bergantung pada pertanian. Bahkan empat perlima penduduknya bekerja di sektor tersebut. Adapun hasil pertanian di antaranya millet, beras, gandum, jagung, ubi dan singkong. Ada juga tanaman komersial seperti kapas, kacang tanah, tebu, tembakau, dan teh. Termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan yakni kubis, lobak, wortel, kacang-kacangan, tomat, pisang, mangga, dan jeruk.

Selain itu, peternakan dan perikanan menambah pemasukan ekonomi Mali. Meskipun sektor perikanan telah menurun sejak 1980 an, Mali adalah salah satu produsen ikan terbesar di Afrika Barat. 

Tak hanya itu, Mali memiliki sumber daya mineral, termasuk marmer, kaolin, batu gamping, emas, besi, bauksit, fosfat, litium, dan uranium. Ada juga sejumlah kecil seperti tungsten, timah, timbal, tembaga, dan seng.

Sama dengan negara pada umumnya, Mali juga melakukan impor yang terdiri dari mesin, peralatan, peralatan transportasi serta produk makanan. Mitra dagang utama Mali adalah Tiongkok, Afrika Selatan, Perancis, negara-negara tetangga, dan negara-negara Asia lainnya.

Dalam upaya menjamin stabilitas ekonomi negara, Pemerintah Mali melakukan diversifikasi ekonomi dengan bergabung di Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan Persatuan Ekonomi dan Moneter Afrika Barat (WAEMU). Dikutip dari lloydsbanktrade.com, ini bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan melalui penciptaan pasar bersama. 

Salah satu tujuan utama Mali adalah mencapai swasembada produksi sereal dan menjadi pemasok biji-bijian terkemuka bagi negara-negara di Afrika Barat. Namun, Mali saat ini belum menjadi eksportir serealia. Sebaliknya, produksi kapas Mali yang meningkat selama musim pertanian terakhir, sehingga menjadi pemasok kapas terbesar di Afrika.

Pilihan editor: Grup Wagner Gagal Gantikan Pasukan Perdamaian PBB, Mali Terancam Jatuh ke Tangan Pemberontak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus