Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura dan Cina sepakat untuk menerapkan bebas visa mulai masuk awal tahun 2024. Pembebasan visa bagi kedua warga negara tersebut akan berlaku selama 30 hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan bahwa Singapura dan Cina menyepakati hal tersebut untuk lebih meningkatkan perjanjian perdagangan dan pariwisata di antara mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kedua negara akan berkolaborasi dalam menyelesaikan rincian implementasi pengaturan pembebasan visa selama 30 hari dan bertujuan untuk menerapkannya pada awal tahun 2024,” penyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.
Pernyataan kedua negara
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin membenarkan adanya perjanjian pembebasan visa bersama bagi kedua warga negara tersebut. Namun tidak menyebutkan jangka waktu tinggalnya.
“Saat ini otoritas yang berwenang dari kedua negara sedang melakukan komunikasi yang erat mengenai masalah-masalah tertentu. Baik Cina dan Singapura menantikan implementasi awal dan pemberlakuan pengaturan yang relevan," katanya.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, yang juga Menteri Keuangan Singapura, dalam kunjungannya ke Beinjing dan Tianjin, menekankan peningkatan jumlah pertukaran orang antara Singapura dan Cina. Hal ini ditandai dengan frekuensi penerbangan yang secara bertahap kembali ke tingkat sebelum pandemi.
“Pengaturan pembebasan visa bersama selama 30 hari antara kedua negara juga akan mendukung kemajuan tersebut, mendorong lebih banyak pertukaran personel dan memperkuat landasan hubungan bilateral,” kata Wong.
Sebelumnya Cina memberlakukan bebas visa selama 15 hari bagi warga negara Singapura pada Juli 2023. Kebijakan ini sempat ditangguhkan selama tiga tahun karena pandemi Covid-19. Menurut laporan Reuters, Cina ingin kebijakan ini bersidat timbal balik.
Dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara telah menerapkan inisiatif tambahan untuk memperkuat hubungan dan memulihkan pariwisata ke tingkat sebelum pandemi. Selain itu, Bank Rakyat Cina dan bank sentral Singapura juga telah mengumumkan program percontohan yang memungkinkan penggunaan mata uang digital e-CNY untuk belanja pariwisata.
TRAVEL LEISURE ASIA | HINDUSTAN TIMES