Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Warga Barcelona Protes Overtourism, Semprot Wisatawan dengan Pistol Air

Mereka mengatakan pariwisata telah membuat biaya hidup warga Barcelona jadi lebih tinggi.

9 Juli 2024 | 21.27 WIB

Para pengunjuk rasa menembakkan air dari pistol air ke arah wisatawan saat protes terhadap pariwisata massal di Barcelona, Spanyol, 6 Juli 2024. Ibu kota Catalan menerima lebih dari 12 juta wisatawan pada tahun 2023 dan diperkirakan akan lebih banyak lagi pada tahun 2024. REUTERS/Bruna Casas
Perbesar
Para pengunjuk rasa menembakkan air dari pistol air ke arah wisatawan saat protes terhadap pariwisata massal di Barcelona, Spanyol, 6 Juli 2024. Ibu kota Catalan menerima lebih dari 12 juta wisatawan pada tahun 2023 dan diperkirakan akan lebih banyak lagi pada tahun 2024. REUTERS/Bruna Casas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona tengah mengahadapi gelombang protes warga lokal terhadap ovetourism atau pariwisata berlebihan. Akhir pekan lalu, ribuan orang tutun ke jalanan untuk aksi protes, beberapa di antaranya membawa pistol air berwarna cerah yang disemprotkan ke wisatawan. Turis yang tengah makan di restoran tampak bingung lalu pergi dengan makanan yang setengah dimakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para pengunjuk rasa itu membawa poster bertuliskan “Wisatawan pulang." Mereka  mengatakan pariwisata telah membuat biaya hidup warga Barcelona jadi lebih tinggi, sementara pendapatan dari pengunjung belum didistribusikan secara adil ke seluruh kota. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penduduk setempat juga mengecam kenyataan bahwa banyak bagian kota kini hanya melayani wisatawan dan bukan penduduk lokal, menurut BBC.

Selain itu, mereka merasa bahwa tingginya jumlah apartemen wisata di Barcelona, khususnya di pusat kota, mendorong kenaikan harga sewa, sehingga merugikan penduduk setempat.

26 juta wisatawan

Barcelona telah lama menjadi tujuan wisata populer. Tahun lalu, hampir 26 juta orang mengunjungi kawasan ini, menurut angka resmi. Sementara populasinya hanya 1,7 juta. Spanyol adalah negara yang paling banyak dikunjungi kedua di dunia, menurut Pariwisata PBB. 

Barcelona bukan satu-satunya yang merasa tidak puas dengan pengunjung. Negara-negara di Jepang, Indonesia, Yunani, Italia dan Belanda juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang gelombang masuk pada tahun lalu.

Di Jepang, sebuah kota berupaya memasang layar besar di tempat foto populer di depan Gunung Fuji untuk menghentikan wisatawan mengambil foto selfie dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tahun lalu, pemerintah Yunani memberlakukan sistem tiket baru untuk Acropolis kuno, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, dan membatasi pengunjung sebanyak 20.000 orang per hari. Venesia bereksperimen dengan memungut biaya tambahan dari wisatawan, sementara Amsterdam membatasi pembangunan hotel baru.

Barcelona sebelumnya juga berjanji untuk melarang penyewaan apartemen bagi wisatawan pada 2028. Ini merupakan bagian dari upaya menurunkan biaya perumahan bagi penduduk setempat dan mengatasi krisis perumahan.

MOTHERSHIP | CBS NEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus