Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Wisata ke Desa Senaru, Lombok, Dipandu Perempuan Hebat Rinjani Women Adventure

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengapresiasi keberadaan perempuan pemandu wisata sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat Desa Senaru, Lombok.

7 November 2021 | 10.11 WIB

Anggota Rinjani Women Adventure memandu wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Desa Senaru di Kabupaten Lombok Utara, NTB. Dok. Denda Sukatni Wati
material-symbols:fullscreenPerbesar
Anggota Rinjani Women Adventure memandu wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Desa Senaru di Kabupaten Lombok Utara, NTB. Dok. Denda Sukatni Wati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Mataram - Wisatawan yang datang ke Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, dapat menggunakan jasa Rinjani Women Adventure untuk menjelajah kawasan itu. Rinani Women Adventure adalah kelompok pemandu wisata khusus perempuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ada 70 perempuan yang bergabung dalam Rinjani Women Adventure. Pimpinan mereka adalah Denda Sukatni Wati, alumnus SMK Jurusan Pariwisata di Mataram, NTB. "Kami bersertifikat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia dan Geowisata," kata Katni pada Jumat, 5 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seluruh perempuan pemandu wisata Rinjani Women Adventure harus mampu bicara bahasa Inggris, menguasai medan, baik untuk aktivitas wisata keliling desa, persawahan, air terjun, hingga mendaki gunung, serta memberikan pelayanan prima bagi para wisatawan. Denda Sukatni yang kini berusia 39 tahun, bekerja sebagai pemandu wisata sejak 1995 dan menjadi perempuan pertama yang memandu pendakian ke Gunung Rinjani setinggi 3.726 mdpl.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengapresiasi keberadaan perempuan pemandu wisata sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan perempuan ini membedakan wisata di Desa Senaru dengan tempat lain. Pada Rabu, 3 November 2021, Sandiaga bersama rombongan Kementerian Pariwisata bermalam di Rinjani Lodge, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Anggota Rinjani Women Adventure berfoto bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Dok. Denda Sukatni Wati

Mereka datang ke kaki Gunung Rinjani tersebut untuk menyerahkan pengakuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa Desa Senaru masuk 50 desa penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Kompetisi itu diikuti oleh 1.834 desa wisata di Indonesia.

Setelah masuk 50 besar, panitia Anugerah Desa Wisata Indonesia akan menetapkan sepuluh desa wisata terbaik pada 7 Desember 2021. Di NTB, selain Desa Senaru, ada pula Desa Sesaot di Kabupaten Lombok Barat yang masuk 50 desa wisata terbaik Indonesia.

Kepala Desa Senaru Akribuana menjelaskan apa saja destinasi wisata menarik di desanya. Desa Senaru terletak di ujung utara Pulau Lombok. Berada di ketinggian 601 mdpl dengan suhu berkisar 25 derajat Celsius. Desa Senaru kerap disebut sebagai The Crown of Lombok karena memiliki panorama perbukitan yang indah dan cocok untuk menikmati matahari terbit atau sunrise.

Pemandangan di Desa Senaru Kabupaten Lombok Utara, NTB. Dok. Denda Sukatni Wati

Di sana terdapat kompleks rumah adat yang beratap alang-alang berukuran sekitar 6 x 6 meter dengan satu kamar di dalamnya. Rumah adat Inan Bale ini menjadi tempat menyimpan harta pusaka. Ada pula rumah adat Melokak Gunung dan Pawang Karya.

Di Senaru terdapat dua air terjun, yakni Singang Gile dan Tiu Kelep. Ada pula Love Bridge atau jembatan cinta yang menghubungkan dua bukit berjarak sekitar 30 meter. Ke depan, menurut Akribuana, akan dibangun spot panjat tebing dan flying fox.

Rute perjalanan wisata di Desa Senaru biasanya berawal dari rumah adat, kemudian menyusuri perbukitan untuk melihat lahan pertanian, perkebunan, peternakan, kuliner, hasil kerajinan anyaman, dan tenun. Dalam perjalanan, wisatawan dapat berkunjung ke situs bersejarah Patung Bon Gontor.

Patung Bon Gontor ditemukan pada 1995. Bentuknya berupa patung Buddhha berukuran 30 x 40 sentimeter dalam posisi duduk. Masyarakat Dusun Bon Gontor percaya patung itu sudah ada sebelum agama Islam masuk ke Lombok. Dari Dusun Bon Gontor, wisatawan bisa melihat laut, gunung, dan matahari terbit.

Setiap Februari, warga Desa Senaru menggelar kegiatan Asuh Gunung. Ini merupakan ritual mendoakan alam supaya lebih bagus dan tidak ada bencana. "Kami berusaha melestarikan warisan leluhur dan kearifan lokal," ujar Akribuana. Desa Senaru memiliki dua badan usaha milik desa yang menangani wisata dan air bersih. Usaha yang dikelola masyarakat adalah kopi, cokelat, jambu mete, madu trigona, dan berbagai jenis kue.

Baca juga:
Nonton Kejuaraan Balap Motor di Mandalika, Bisa Sambil Jalan-jalan dan Kulineran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus