Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kondisi Terkini David Ozora, Dokter Tidak Bisa Prediksi Kapan Memori Kembali Seperti Semula

Dokter Spesialis Saraf ini menyebut David Ozora mengalami amnesia dan tidak mengingat peristiwa penganiayaan.

20 Juli 2023 | 16.42 WIB

Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), berjalan menemui rekan media di Rumah Sakit Maypada, Kuningan, Jakarta, Minggu, 16 April 2023. Menurut tim Dokter kondisi kesehatan David telah membaik meskipun pada saat tertentu ia susah mengingat, kini, David telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), berjalan menemui rekan media di Rumah Sakit Maypada, Kuningan, Jakarta, Minggu, 16 April 2023. Menurut tim Dokter kondisi kesehatan David telah membaik meskipun pada saat tertentu ia susah mengingat, kini, David telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Mayapada Kuningan Yeremia Tatang mengatakan memori jangka pendek dan jangka panjang Crystalino David Ozora masih terganggu. Menurutnya, otak korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo tersebut mengalami Diffuse Axonal Injury stage 2, yang berdampak pada beberapa memori hilang dan sulit mengingat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Ditanya berapa lama recovery, itu pertanyaan yang sulit, karena kita nggak bisa memprediksi sampai kapan dia bisa membaik memori itu," ujar Tatang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 20 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cedera otak David Ozora diduga terjadi akibat tendangan berkali-kali yang dilakukan Mario Dandy ke kepala anak pengurus GP Ansor itu pada 20 Februari 2023. Tendangan itu membuat David mengalami Glasglow Coma Scale (GCS) 3, dengan kondisi tidak bisa merespons rangsangan saat penanganan pertama oleh dokter.

Dokter Tatang menjelaskan, ada bercak putih di bagian corpus callosum atau jembatan otak kanan dan kiri korban. Bekas itu masih tersisa hingga saat ini walau ada pengurangan bercak.

Dari dampak trauma pada otak juga merembet pada infeksi paru-paru dan gangguan bicara. "Diffuse Axonal Injury itu semua sarung saraf yang ada di otak bagian dalam itu mengalami robekan akibat adanya trauma, ini kadang-kadang tidak bisa terlihat dari MRI (Magnetic Resonance Imaging)," tutur Tatang.

Dokter Spesialis Saraf ini menyebut David mengalami amnesia dan tidak mengingat peristiwa penganiayaan pada 20 Februari 2023. Bahkan, korban juga tidak mengingat memori beberapa waktu sebelum dianiaya Mario.

Untuk menangani kondisi ini, kata Tatang, tim dokter memberikan beberapa obat-obatan dan terapi supaya korban bisa mengingat. "Tetapi sejauh ini kita memberikan terapi, memorinya memang ada perbaikan, tetapi tidak full seperti sebelum kejadian," katanya.

Perkara ini turut melibatkan pacar Mario inisial AG (15) yang menjembatani pertemuan Mario dan David Ozora. Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan, teman Mario, juga terlibat karena merekam penganiayaan atas permintaan Mario.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus