Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

"nur kuning" dari pakanbaru

Pembantu rumah tangga, nurmi, 17, diperkosa 9 pemuda berandal di pakanbaru. baru adi suryadi & ucok harahap yang tertangkap. selebihnya buron. polisi menyangkal para pelakunya anak pejabat.

10 Juni 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GADIS berkulit kuning itu sampai pekan ini terguncang hebat. Ia suka termenung dan ngomong sendiri atau tiba-tiba mengigau. Ia memang baru saja mengalami hari terpahit dalam hidupnya, secara biadab "digiliri" sembilan orang lelaki di sebuah WC SD Negeri yang pesing di Pakanbaru. Perempuan berusia 17 tahun -- yang mengalami kejadian mirip Sum Kuning 19 tahun yang silam di Yogya -- kita sebut saja namanya Nurmi. Pada malam 5 Mei lalu, sepulang kerja sebagai pembantu rumah tangga, Nurmi turun dari oplet menuju rumah iparnya, tempat ia numpang. Di saat itulah gadis yang baru lima bulan berada di kota itu dikuntit dan digoda dua orang lelaki yang tak dikenalnya. Tanpa curiga ia melayani kedua lelaki itu ngobrol seraya meneruskan perjalanannya. Ketika mereka melewati jalan yang sepi, mendadak muncul sembilan lelaki lain menghadang. Tanpa diduga kawanan itu mengeroyok kedua lelaki iseng yang menemani Nurmi tadi. Karena baku hantam itu tak berimbang, kedua lelaki itu pun lari pontang-panting. Kesembilan anak-anak muda yang muncul belakangan itu menyeret Nurmi ke rumah kepala RT setempat, Yusuf AR. Mereka menuduh Nurmi seolah-olah baru saja berbuat mesum dengan kedua pemuda tadi. Tentu saja Nurmi membantahnya. Karena tuduhan itu tak terbukti, Yusuf menyuruh Nurmi pulang ke rumahnya. Tapi karena sudah larut malam, Yusuf meminta Adi Suryadi, seorang dari sembilan pemuda itu, mengantar Nurmi. Adi, yang bersepeda motor itu, ternyata tak membawa Nurmi ke rumahnya, melainkan ke sebuah SD di Jalan Balam kota itu. Agaknya sudah direncanakan. Sebab kedelapan teman Adi sudah menunggu di situ. Nurmi mencoba meronta dan menjerit, tapi sia-sia saja. Maklum, selain tempat itu jauh dari permukiman penduduk, kawanan itu lebih dulu menendang dan mencekik Nurmi, hingga korban tak berdaya. Pada saat itulah perbuatan durjana itu terjadi, sehingga korban jatuh pingsan. Nurmi baru siuman setelah sekujur tubuhnya diguyur para begundal itu dengan air. Dengan ketakutan -- kalau-kalau kesembilan lelaki itu mengulangi perbuatan mereka -- gadis itu mengenakan pakaiannya kembali. Tapi untunglah kawanan itu cuma melemparkan senyum sinis dan membiarkan Nurmi pulang dengan tubuh lunglai. Tentu saja kakak dan iparnya kaget melihat keadaan Nurmi begitu sampai di rumah. Tapi setiap kali ditanyai, Nurmi, yang cuma sekolah hingga kelas 4 SD ini, bungkam. Baru tiga hari kemudian, gadis itu membeberkan kejadian buruk yang memmpanya. Polisi yang menerima pengaduan itu, pada 9 Mei lalu, dengan mudah meringkus Adi. Nama itu masih lengket dalam ingatan Nurmi, karena Yusuf memanggil nama tersebut untuk mengantar Nurmi pada malam itu. Namun ke-8 pelaku lainnya sempat kabur, kecuali seorang di antaranya, Ucok Harahap, teman sekerja Adi di PLN Dumai, yang keburu tertangkap. Polisi yang menanganai kasus itu menyangkal para pelakunya sebagai anak pejabat. "Mereka hanyalah sekawanan remaja yang suka bergadang," kata sumber TEMPO di Polresta Pakanbaru. Bahkan dari hasil pemeriksaan disebutkan perkosaan itu sama sekali tak direncanakan kawanan remaja itu. Hanya, menurut penduduk setempat, kawanan itu selama ini memang dikenal suka menenggak minuman keras dan mabuk-mabukan.BL & Alfan Bey (Pakanbaru)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus