Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Polisi Tindaklanjuti Pencemaran Nama Baik Gojek Disusupi ISIS

Polda Metro Jaya membenarkan adanya laporan dari PT Gojek Indonesia atas kasus dugaan pencemaran nama baik di media sosial bahwa ISIS menyusup.

18 Mei 2018 | 21.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya membenarkan adanya laporan dari PT Go-Jek Indonesia atas kasus dugaan pencemaran nama baik berupa informasi di media sosial bahwa  anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyusup menjadi mitra Gojek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Iya betul laporan sudah masuk kemarin, 16 Mei 2918," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Pandowo Argo Yuwono di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 18 Mei 2018. Menurut Argo, pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gojek, kata Arfo, merasa dirugikan karena beredar tuduhan yang telah mencoreng nama baik perusahaan milik Nadiem Makarim itu. "Tentunya yang bersangkutan merasa dirugikan dengan adanya informasi di medsos itu," kata Argo. 

Vice President Corporate Communications Gojek, Michael Say, mengatakan pihaknya telah membuat laporan secara resmi ke Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya. "Laporan kami terkait dengan informasi hoax yang tersebar di media sosial tersebut," kata Michael saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Mei 2018.

 Dari informasi yang beredar di media sosial lewat aplikasi pesan WhatsApp, disebutkan anggota ISIS telah menyusup menjadi mitra Gojek. Bahkan disebutkan pula bahwa anggota ISIS yang menyamar menjadi mitra Gojek memberi racun pada makanan yang dipesan melalui Go-Food.

Untuk mengantisipasi isu hoax ini, Go-Jek telah melakukan klarifikasi melalui Twitter pada Rabu, 16 Mei 2018. Dalam salah satu cuitannya, Gojek menuliskan mengecam ada hoax tersebut dan dinilai merugikan para pengemudi Gojek. Hingga Jumat, 18 Mei 2018, pukul 11.10 WIB sudah diretweet sebanyak dua ribu akun dan mendapat like dari 549 akun.

Michael mengatakan, Gojek perlu mengakhiri dan memastikan terungkapnya pelaku utama beredarnya hoax ini. Sebab, kata dia, hal itu sangat berkaitan dengan kesejahteraan mitra dan pengemudi Gojek. "Kami harus melindungi mitra kami yang bekerja keras melayani pelanggan dan menafkahi keluarganya," kata Michael. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus