Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu, 1 Mei 2024 sekitar pukul 08.00 WIT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, membenarkan aksi pembakaran gedung SD Inpres oleh OPM. Menurut dia, pembakaran itu disebabkan bangunan itu digunakan oleh TNI-Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Gedung bangunan sekolah dasar dibakar karena gedung bangunan sekolah dasar ini digunakan oleh militer Indonesia, dan militer Indonesia juga menjadi guru di sekolah dasar ini," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.
Kepala Satuan Tugas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan TPNPB juga sempat menembakkan senjata api dalam aksi pembakaran itu
“Tidak jauh dari Mapolsek Homeyo, hanya berjarak kurang lebih 50 meter," kata Bayu dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.
Bayu menuturkan, aksi pembakaran dilakukan kelompok Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu, pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya. Dia mengaku mendapatkan informasi ini dari laporan masyarakat.
Kelompok yang sama, kata Bayu, juga merupakan pelaku penyerangan Mapolsek Homeyo pada Selasa, 30 April 2024. Penyerangan itu mengakibatkan 1 warga sipil suku Toraja atas nama, Alexander Parapak (20), meninggal dunia.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga kamtibmas di wilayah Distrik Homeyo dari ancaman KKB, sehingga tercipta kedamaian ditengah-tengah masyarakat," kata Bayu.