Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan kuat dugaan kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA karena bunuh diri. Namun IPW meminta polisi juga perlu menelusuri motif dan latar belakang mengapa anggota Polresta Manado itu menembak dirinya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau dugaan saya karena persoalan pribadi,” kata Teguh saat dihubungi pada Selasa, 30 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polres Metro Jakarta Selatan telah memastikan Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA tewas bunuh diri dalam mobil Toyota Alphard di sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Ridhal menghabisi nyawanya sendiri menggunakan senjata api jenis HM kaliber 9 milimeter.
Menurut Teguh, faktor pribadi dan psikis anggota polisi masuk akal apabila menjadi motif bunuh diri. Menurut dia, peristiwa serupa bukan saja terjadi kali ini.
Pada awal April 2024, Kanit Reserse Narkoba Polda Jateng Kompol Tumanggor juga menembak lehernya sendiri dengan senjata api. Selain itu, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu juga tewas di rel kereta jalur Jatinegara-Bekasi pada April 2024.
“Umumnya masalah pribadi,” kata dia.
Teguh menyebut faktor pekerjaan, cinta, ekonomi, penyakit yang tak sembuh menjadi akar persoalan pribadi dan psikis anggota polisi yang bunuh diri. Oleh karena itu, kata Teguh, pucuk pimpinan polisi mesti mendeteksi dini prajuritnya yang tampak punya masalah pribadi.
“Atasan harus ingat jangan hanya menekan dan memberi tugas dan target kerja, tapi juga harus memperhatikan kondisi psikis anggotanya yang tertekan,” kata Teguh.
Caranya, kata Teguh, atasan mesti berkonsultasi kepada psikolog atas kondisi prajuritnya yang ditengarai memiliki masalah pribadi dan psikologi. Menurut dia, orang yang psikologinya terganggu akan sulit mengidentifikasi masalah dan menemukan jalan keluar sendiri.
“Jadi atasan, keluarga, dan teman kerja yang mengingatkan,” kata dia.
IPW Sebut Kematian Brigadir RA karena Bunuh Diri
Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso menyebut timnya saat ini juga sedang menyelidiki penyebab kematian ini. Dia menyebut setelah memeriksa tempat kejadian perkara dan balistik kesimpulan penyebab kematian Brigadir RA adalah bunuh diri.
“Memang kesimpulannya bunuh diri,” kata Sugeng saat dihubungi, Selasa, 30 April 2024.
Sugeng menyebut dalam proses penyelidikan itu ditemukan jelaga atau residu mesiu di tangan Brigadir RA. Ketika peristiwa itu terjadi, kata Sugeng, Brigadir RA tengah memegang senjata api ketika meledak.
“Jelaga itu ditemukan di lokasi masuk peluru. Jadi kalau hasil ini sangat menguatkan ini bunuh diri. Apalagi keluarga tidak mau bedah mayat,” kata Ketua IPW itu.
Meski demikian, Sugeng menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir tak cukup berhenti pada kesimpulan bunuh diri. Dia berharap motif atau latar belakang bunuh diri ini juga terungkap.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menyidik terkait kasus meninggalnya Brigadir RA yang diduga bunuh diri di dalam mobil. Dia menyebut penyidik akan memeriksa ponsel RA untuk menelisik lebih dalam.
“Penyidik akan memeriksa ponsel yang bersangkutan untuk pemeriksaan lebih dalam. Kemudian kasus ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan,” kata Trunoyudo dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 29 April 2024.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro menyampaikan, tewasnya Brigadir RA di dalam mobil Alphard berwarna hitam pada Kamis, 25 April 2024, pada pukul 16.24, di sebuah rumah di Mampang, Jakarta Selatan, resmi ditutup dan polisi resmi menetapkan kasus ini sebagai bunuh diri.
“Kejadian ini resmi bunuh diri, sehingga kami anggap perkara ini kami tutup selesai,” kata Bintoro saat konferensi pers di Polres Jakarta Selatan, Senin 29 April 2024. Keputusan untuk menutup kasus ini didasarkan bukti dengan kolaborasi dari dokter forensik, laboratorium forensik, dan siber.
Bintoro kemudian menjelaskan arah tembakan oleh Brigadir Ridhal Ali Tomi, datang dari dalam mobil, tidak ada satupun jendela maupun kaca mobil yang pecah karena tembakan.
Catatan Redaksi:
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293