Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ogah memberi penilaian soal penegakan hukum di pemerintahan Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya enggak usah menilai," kata Muhaimin, sambil memalingkan wajah, saat ditemui di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat, 24 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cak Imin mengatakan ini berkaitan dengan penilaian calon presiden Ganjar Pranowo yang memberikan angka lima terhadap penegakkan hukum di masa pemerintahan Jokowi.
Cak Imin berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Anies adalah calon presiden yang turut melontarkan kritik keras terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Tengah.
Pasangan yang diberi akronim Anies-Imin alias Amin itu menanggapi beberapa hal setelah salat Jumat. Pertama, ia menerima kunjungan Forum Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional atau GMNI. Kedatangan orang-orang GMNI itu untuk menyatakan mendukung pasangan Amin.
"Kami berharap dukungan mereka untuk tujuan yang sama, cita-cita Indonesia berubah menjadi lebih baik. Mereka akan bergerak di sayap-sayap GMNI yang ada di seluruh Indonesia," kata Cak Imin.
Sebelumnya, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan memberikan nilai penegakan hukum era Jokowi berskor 5 dari 10 di Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar, pada Sabtu, 18 November lalu. Hal itu tak lepas dari keputusan Mahkamah Konstitusi ihwal syarat batas usia minimum capres-cawapres.
Tak hanya itu, Ganjar juga pernah menyampaikan kritik ihwal penegakan hukum dan berdemokrasi di Indonesia. Salah satunya dalam pidatonya di pengundian nomor urut paslon capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Selasa malam, 14 November lalu.