Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Acara Pemeriksaan atau BAP Ferdy Sambo menguak soal olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sempat dipermasalahkan karena dianggap tidak dilakukan secara profesional. Peran sejumlah nama perwira polisi ikut terungkap.
Brigjen Benny Ali orang pertama yang dihubungi Sambo
Mantan Kepala Biro Provost Polri Brigjen Benny Ali disebut Sambo sebagai orang yang pertama kali dia hubungi usai dia merekayasa TKP. Sambo menyatakan menelpon Benny karena dalam skenario yang dia rancang terjadi peristiwa tembak menembak antara anggota Polri. Sambo meminta Benny Ali untuk segera datang ke kediamannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah menelepon Karo Provost selanjutnya saya menghubungi Kasubdit 3 Bareskrim, Kanit 1 dan Karo Paminal," kata Sambo seperti tertulis dalam BAP yang sempat dilihat Tempo.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan tiba pertama di TKP
Selain itu, Sambo juga menghubungi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit. Ridwan disebut sebagai orang yang pertama datang karena rumah dinasnya bersebelahan dengan rumah dinas Sambo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Ridwan, Sambo pun menceritakan skenario palsu yang telah dia rancang. Sambo pun mengakui bahwa dirinya sempat meminta Ridwan agar kasus ini tidak dibesarkan.
Setelah itu, datang anggota Satreskrim Polres Jakarta Selatan untuk melakukan olah TKP. Brigjen Benny Ali dan Brigjen Hendra Kurniawan pun hadir di sana saat olah TKP.
Selanjutnya, perintah Ferdy untuk mengamankan pistol dan menghapus rekaman CCTV
Kepada Hendra dan Benny, Sambo sempat meminta agar kasus itu ditangani secara internal. Dia juga meminta mereka agar memerintahkan anak buahnya untuk mengamankan barang bukti berupa pistol dan CCTV dan mengamankan saksi Bripka Ricky, Bharada E dan Kuat Ma'ruf.
Ferdy Sambo juga mengaku telah memerintahkan Wakil Detasemen B Biro Paminal AKBP Arif Rahman, untuk menghapus rekaman CCTV di lingkungan rumah dinasnya. Hal itu dia perintahkan setelah Arif melaporkan hasil pengecekannya pada 13 Juli 2022.
Arif mengaku telah melihat rekaman CCTV itu bersama Kompol Chuk Putranto, Kompol Baiquni Wibowo dan AKBP Ridwan.
Ferdy memerintahkan menghapus ceceran darah Yosua
Dalam BAP itu juga mengungkap percakapan dia dengan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto yang tiba belakangan di TKP. Sambo sempat menceritakan kepada Budhi soal peristiwa di Magelang dan skenario tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E itu. Sambo pun kembali mengulangi permintaannya agar penanganan kasus ini tak dibesar-besarkan karena merasa malu.
Dalam BAP Ferdy Sambo itu terungkap bahwa dia sempat memberikan perintah kepada asisten rumah tangganya untuk membersihkan berkas darah Yosua yang berada di lantai. Kombes Budhi Herdi Susianto sempat bertanya kepada si asisten alasannya membersihkan bekas darah itu dan dijawab atas perintah Sambo. Kepada penyidik, Sambo beralasan memerintahkan itu karena sudah mendapatkan izin dari Ridwan yang menyatakan olah TKP sudah selesai.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.