Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

David Ozora Alami Diffuse Axonal Injury, Dokter Sebut Peluang Pulih Kurang dari 5 Persen

Dokter saraf menganalogikan kondisi otak David Ozora seperti keadaan gardu PLN yang meledak dan menyisakan bekas.

20 Juli 2023 | 17.31 WIB

Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), berjalan menemui rekan media di Rumah Sakit Maypada, Kuningan, Jakarta, Minggu, 16 April 2023. Menurut tim Dokter kondisi kesehatan David telah membaik meskipun pada saat tertentu ia susah mengingat, kini, David telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), berjalan menemui rekan media di Rumah Sakit Maypada, Kuningan, Jakarta, Minggu, 16 April 2023. Menurut tim Dokter kondisi kesehatan David telah membaik meskipun pada saat tertentu ia susah mengingat, kini, David telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Mayapada Kuningan Yeremia Tatang mengatakan, Crystalino David Ozora mengalami Diffuse Axonal Injury stage 2. kerusakan otak akibat penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo itu mengakibatkan kecil kemungkinan korban bisa pulih seperti semula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau menurut pandangan saya dalam kasus Diffuse Axonal Injury kayak begini, ini kurang dari lima persen. Karena kondisi awalnya GCS (Glasglow Coma Scale) 3," kata Tatang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 20 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersaksi dalam sidang Mario Dandy, dokter Tatang menjelaskan, kondisi GCS 3 yang dimaksud itu terjadi saat David babak belur hingga tak sadarkan diri. Korban tidak merespons dari rangsangan yang diberikan oleh dokter.

Paru-paru David juga mengalami masalah dengan bunyi dahak yang sangat kental. Sehingga pernapasannya juga sempat dibantu dengan ventilator.

Ketika otak korban dicek dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya terlihat ada bercak putih di bagian corpus callosum atau jembatan otak kanan dan kiri. Bercak itu mulai berkurang, namun bakal tetap membekas.

Dia menganalogikan kondisi otak David seperti keadaan gardu PLN yang meledak dan menyisakan bekas. "Otomatis gardu tersebut tidak berfungsi 100 persen kembali seperti semula. Ketika ada luka di daerah sana dan terjadi bekas luka, maka koneksi antarotak kanan dan otak kiri tidak seperti orang normal," tuturnya.

Tatang mengatakan kondisi Diffuse Axonal Injury sebenarnya bisa pulih seperti semula, jika kondisi awal tidak berat seperti David. Untuk proses pemulihan korban, saat ini tetap diberi obat, ikut fisioterapi, dan penanganan psikologi.

Memori jangka panjang dan jangka pendek David Ozora juga mengalami masalah. Keadaan itu juga dampak dari cedera otak pada korban penganiayaan ini. "Tetapi sejauh ini kita memberikan terapi, memorinya memang ada perbaikan, tetapi tidak full seperti sebelum kejadian," katanya.

Pilihan Editor: Kondisi Terkini David Ozora, Dokter Tidak Bisa Prediksi Kapan Memori Kembali Seperti Semula

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus