Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Demo Tolak Bandara NYIA, Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Penduduk

Pengunjuk rasa menolak pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo karena sebagian lahan yang digunakan adalah milik petani.

1 Mei 2018 | 23.13 WIB

Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kericuhan antara pengunjuk rasa dan penduduk sempat terjadi saat massa Gerakan Aliansi Mahasiswa 1 Mei (Geram) melancarkan aksi penolakan atas pembangunan Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport). Kericuhan itu dipicu oleh tindakan pengunjuk rasa yang melempar bom molotov dan mengenai kerumunan penduduk.

Unjuk rasa itu digelar di simpang pertigaan depan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Awalnya massa membakar ban di jalan lalu melepari pos polisi dengan bom molotov. Toko handphone di sebelah pos polisi dan gerai waralaba KFC juga terkena sasaran.

“Awalnya kami diamkan mereka bakar ban di jalan,” kata Yos, penduduk setempat. “Saat molotov kelima itu dilemparkan ke arah toko, kami benar-benar sudah marah, ini namanya sudah injak-injak harga diri wong Yogya yang tak suka ribut.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Yos mengatakan, tanpa dikomando, masyarakat berdatangan karena khawatir permukiman penduduk menjadi sasaran pembakaran. Mereka membawa pentungan dan mengejar para pengunjuk rasa hingga masuk dalam kampus Sunan Kalijaga. Beruntung polisi segera datang untuk mengatasi situasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapolda DIY Brigadir Jenderal Polisi Dofiri mengatakan polisi sudah mengambil langkah-langkah agar bentrokan tidak bertambah parah. Saat ini sudah 69 orang ditangkap untuk diperiksa. “Tapi aksi ini sudah merusak dan membahayakan, kami sudah upayakan agar tak ada bentrok warga dan massa unjuk rasa, tapi kemarahan warga ini sinyal agar unjukrasa tak perlu anarkis,” ujarnya.

Pemerintah saat ini tengah membangun Bandara NYIA di wilayah Kulon Progo. Pembangunan ini mendapat penolakan dari masyarakat terdampak. Lahan yang terkena proyek bandara sebagian merupakan lahan pertanian milik petani. Mereta bergantung pada lahan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus