Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.

24 Januari 2022 | 20.07 WIB

Selain praktik penahanan pekerja, Migrant Care juga menduga Terbit Rencana telah melakukan sejumlah penganiayaan kepada para pekerjanya. Para pekerja dilaporkan sering mengalami penyiksaan hingga berdarah dan lebam di tubuh mereka. Dok. Migrant Care
Perbesar
Selain praktik penahanan pekerja, Migrant Care juga menduga Terbit Rencana telah melakukan sejumlah penganiayaan kepada para pekerjanya. Para pekerja dilaporkan sering mengalami penyiksaan hingga berdarah dan lebam di tubuh mereka. Dok. Migrant Care

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Iskandar Perangin Angin, salah satu tersangka kasus suap Bupati Langkat bungkam saat ditanya tentang kerangkeng. Iskandar adalah kakak dari Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang diduga memiliki kerangkeng manusia di rumahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Iskandar sejak siang hari. Untuk pemeriksaan itu, Iskandar dibawa dari rumah tahanan ke Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Dia keluar dari gedung komisi antirasuah pada pukul 19.30 WIB dan dibawa menuju mobil tahanan. Saat itulah wartawan menanyainya tentang kerangkeng manusia di rumah adiknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pak, apa benar tentang kerangkeng itu?" tanya wartawan. Iskandar yang memakai kemeja putih hanya tertunduk sambil terus berjalan ke arah mobil.

Iskandar adalah Kepala Desa Balai Kasih, Kecamatan Kuala, Langkat, Sumatera Utara. KPK menyangka Iskandar berperan mengumpulkan fee dari pemenang proyek di Kabupaten Langkat untuk adiknya, Terbit Rencana.

KPK mencokok Terbit, Iskandar dan sejumlah orang lainnya dalam operasi tangkap tangan pada Selasa, 18 Januari 2022.

Dari OTT ini kemudian terungkap bahwa Terbit diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Kerangkeng itu diduga dipakai untuk mengurung para pekerja kebun sawit miliknya. Migrant Care menyebut temuan itu sebagai perbudakan modern.

Organisasi masyarakat sipil yang bergerak pada isu pekerja itu melaporkan dugaan praktek perbudakan modern Bupati Langkat ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komnas HAM berjanji akan mengusut dugaan perbudakan modern yang dilakukan Terbit.

Data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara KPK menunjukkan Bupati Langkat Terbit Rencana merupakan salah satu kepala daerah paling tajir di Indonesia. Menurut LHKPN yang disetor pada 2020, kader Partai Golkar itu memiliki kekayaan Rp 85 miliar. Kekayaan yang paling banyak terdiri dari harta bergerak lainnya yang mencapai Rp 78,3 miliar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus