Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks Kapolres Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara meminta maaf dihadapan istrinya saat pertama kali dijenguk di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rakhma, istri Dody, mengatakan suaminya menyesali perbuatannya yang telah menukar lima kilogram sabu atas perintah eks Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pak Dodi, dia orangnya keras, gak pernah minta maaf ke saya, maksudnya kalau kita ada permasalahan pun, itu namanya benar-benar langsung minta maaf, langsung nangis pokoknya," ujar Rakhma saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu, 22 Februari 2023.
Saat itu dia sedang mengantarkan pakaian ganti milik suaminya. Kepada Rakhma, Dody menyesal melaksanakan perintah Teddy Minahasa walaupun dia tahu secara sadar itu salah.
Tetapi karena perintah, dia tetap melakukan itu untuk pimpinannya yang jenderal bintang dua. "Dia bilang, Ayah (Dody) terpaksa Bun (kepada Rakhma), Ayah ditekan, Ayah udah nggak mau, Ayah tahu, Ayah sadar, Ayah salah udah jalanin perintah Teddy, dia bilang saking kesalnya," tutur Rakhma.
Sebelum Dody ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya, dia pernah cerita ke istrinya soal perintah penyisihan 10 kilogram sabu. Tetapi tidak ada soal penukaran sabu dengan tawas.
Dialog mereka terjadi saat Dody hendak mengantarkan Rakhma dari Bukittinggi ke Bandara Internasional Minangkabau di Padang. Karena istrinya ingin kembali ke Jakarta.
Saat itu Dody masih menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi. Dia mengantarkan istrinya sendirian dengan mengendarai Suzuki Jimny.
Sebelum bercerita, Dody meminta agar Rakhma tidak memberitahu kepada ayah dan ibu Dody, serta istri Teddy Minahasa, yaitu Merthy Kushandayani. Dody sempat mengungkapkan keengganannya melakukan itu karena memikirkan nama baik keluarga.
Hubungan Rakhma dan Merthy pun selama ini juga terjalin dengan baik. "Waktu itu saya udah bilang 'Ngapain, jangan'. Terus Pak Dody pun bilang 'Ya nggak lah Bun, Ayah juga nggak berani, Ayah gak mau, Ayah tuh mikirin Mama-Papa, mikirin keluarga, memikirkan Bunda, mikirin anak-anak," kata Rakhma.
Dia menuturkan, suaminya terus ditekan agar melaksanakan perintah yang salah tersebut. Tetapi akhirnya tetap dilaksanakan dan melibatkan orang kepercayaan Dody, yaitu Syamsul Ma'arif alias Arif.
Arif juga telah mengakui perbuatannya yang menukar lima kilogram sabu dengan tawas atas perintah Dody. Tetapi dia juga melihat percakapan Dody dengan Teddy Minahasa di WhatsApp milik Dody soal perintah penukaran itu.
Jumlah yang ditukar itu merupakan selisih dari 41,4 kilogram sabu hasil sita Polres Bukittinggi pada Mei 2022. Kemudian narkoba tersebut langsung diantarkan oleh Dody dan Arif dari Kota Padang ke Jakarta melalui jalur darat menggunakan mobil Suzuki Jimny milik Dody.