Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Dua Polisi Penyerang Novel Baswedan Belum Kena Sanksi Etik

Kepolisian RI masih menunggu keputusan atasan ihwal status keanggotaan 2 polisi penyerang Novel Baswedan di kasus penyiraman air keras.

7 Agustus 2020 | 12.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI masih menunggu keputusan atasan yang berhak menghukum (ankum) terkait keputusan status keanggotaan Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis atau dua penyerang Novel Baswedan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tergantung ankumnya. Sampai sekarang belum dijatuhi sanksi etik,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono saat dikonfirmasi pada Jumat, 7 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK ini, terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Rekannya, Ronny Bugis dihukum satu tahun enam bulan penjara. Kedua anggota Polri aktif tersebut dijerat dengan Pasal 353 Ayat 2 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Vonis yang dijatuhkan oleh hakim lebih berat daripada tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa menuntut Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis dengan hukuman penjara selama satu tahun karena menyiramkan cairan asam sulfat atau H2S04 terhadap Novel Baswedan.

Novel Baswedan disiram cairan asam sulfat setelah menunaikan Salat Subuh di Masjid Jami Al-Ihsan, Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Akibatnya, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK tersebut mengalami kebutaan pada mata kirinya. Selain itu, mata kanan Novel juga mengalami penurunan fungsi penglihatan.

ANDITA RAHMA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus