Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Empat Senjata Api Dicuri dari Polres Yalimo, TPNPB-OPM Bantah Terlibat

TPNPB-OPM mengaku tidak mengetahui pencurian senjata api yang diduga dilakukan anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

9 Juni 2024 | 18.46 WIB

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Perbesar
Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengaku tidak mengetahui pencurian senjata api yang diduga dilakukan anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pernyataan itu merespons kabar yang diterima TPNPB-OPM bahwa telah terjadi pencurian empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK Cina dari Polres Yalimo pada Ahad, 9 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami perlu sampaikan, TPNPB Kodap XIV Yaligem tidak mempunyai agenda untuk perampasan senjata di Polres Yalimo," ucap Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang dikutip pada Ahad, 9 Juni 2024. 

Sebby menyebut TPNPB-OPM tidak mengetahui keberadaan anggota polisi yang membawa lari senjata tersebut. Dia mengatakan, polisi sendiri yang harus menyelidiki kejadian itu.

TPNPB-OPM, kata Sebby, justru curiga pencurian ini merupakan sabotase atau permainan yang dilakukan Polri agar terjadi konflik di masyarakat.  “Atau melakukan operasi militer atau teror kepada masyarakat di wilayah itu," kata dia. 

TPNPB-OPM memperingatkan TNI dan Polri agar tidak mengintimidasi dan meneror masyarakat di wilayah Yalimo, Papua dalam upayanya menyelidiki pencurian senjata api ini. Dia mengatakan, Yalimo merupakan kesatuan wilayah adat.

Itu urusan TNI-Polri untuk menyelidiki kasus bawa lari senjata, tapi jangan intimidasi masyarakat di kampung-kampung di Yaligem," tutur dia. 

Dari kabar yang didapatkan TPNPB-OPM, pencurian senjata itu dilakukan pada Ahad, 9 Juni 2024 pukul 4.00 WIT. Anggota Polres Yalimo mendatangi markasnya dalam keadaan mabuk menggunakan pakaian preman dengan membawa tas sansel besar.

Pelaku kemudian masuk ke tempat penyimpanan senjata dengan alasan mengisi baterai ponsel. Namun, pelaku ternyata mengisi senjata ke dalam tas ransel sebanyak 3 pucuk dan satu pucuk dipegang.

Pelaku sempat ditegur oleh petugas piket yang berjaga. Namun, pelaku mengancam dan berhasil melarikan diri.

Tempo telah berupaya mengkonfirmasi kasus pencurian senjata ini kepada Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Prabowo. Namun, hingga berita ini ditulis, Ignatius belum menjawab pertanyaan yang dikirimkan.  

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus