Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Granat Meledak di Bogor, Satu Bocah Tewas dan 2 Kritis

Tiga bocah di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, menjadi korban granat meledak di tempat latihan tembak TNI.

14 Februari 2019 | 19.35 WIB

Bocah korban ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, dirawat di RSUD Leuwiliang, Kamis, 14 Februari 2019. Dok. Korem 061/Surya Kencana
Perbesar
Bocah korban ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, dirawat di RSUD Leuwiliang, Kamis, 14 Februari 2019. Dok. Korem 061/Surya Kencana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor – Tiga bocah di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, menjadi korban granat meledak ketika sedang bermain. Satu dari ketiganya meninggal dunia karena luka parah di bagian kepala.

Baca: Granat Meledak, Polisi Perketat Penjagaan Kedutaan Besar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seorang warga Cibungbulang, Sarbini (52), mengatakan, kejadian granat meledak sekitar pukul 12.00. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari arah lapangan tembak milik TNI yang berlokasi di gunung kapur Kampung Padati Mondok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya kira suara TNI latihan, karena kan biasa, ternyata kata warga ada kejadian,” kata Sarbini kepada Tempo, Kamis 14 Februari 2019.

Sarbini mengatakan, setelah mendapat info tersebut dirinya langsung menuju lapangan tembak yang berjarak kurang lebih 1 km.

“Pas nyampe di sana sudah ramai orang dan tiga anak sudah terkapar,” kata Sarbini.

Ketiga korban atas nama Muhammad Ibnu Mubarok (10), Muhammad Doni Fauzan (14) dan Fahrul Islami (10) sudah tidak berdaya dan langsung dilarikan ke RSUD Leuwiliang.

“Ibnu Mubarok meninggal karena luka parah di bagian kepala,” kata Sarbini. Sementara, Doni dan Fahrul masih kritis akibat luka-luka.

Baca: Ledakan Granat di Duren Sawit, Pelaku Masih Simpang Siur

Kapolsek Cibungbulang, Komisaris Agus membenarkan kejadian granat meledak dan menyebabkan satu bocah tewas akibat luka di kepala. Menurut dia, ketiga bocah menemukan granat aktif ketika sedang bermain di gunung kapur. “Karena ketidaktahuan mereka memainkan granat itu dengan cara dipukul pukul,” kata Agus di lokasi.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus