Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Hari Polwan, Sejarah Terbentuknya Bermula di Bukittinggi 74 Tahun Lalu

Kota Bukittinggi di Sumatera Barat menjadi tempat pertama dilatihnya Polisi Wanita. disingkat Polwan pada hari ini ini 74 tahun silam.

1 September 2022 | 18.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Di Bukittinggi, Sumatera Barat tepat pada tanggal 1 September tahun 1948 satuan Polisi Wanita disingkat Polwan dibentuk. Sebelum waktu itu, para perempuan belum dibolehkan untuk mengikuti pendidikan kepolisian atau bahkan menjadi polisi.

Keputusan 74 tahun lalu itu membawa banyak perubahan. Hari ini, peringatan mengusung tema “Polri yang Presisi, Polwan Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh – Indonesia Tumbuh.”

Tahun-tahun itu, tanah air tengah menghadapi Agresi Militer Belanda II. Dilatarbelakangi oleh kesulitan untuk melakukan pemeriksaaan korban, tersangka maupun saksi wanita—Polwan terbentuk.

Soal pemeriksaan fisik utamanya. Begitu pula yang disebutkan laman museumpolri.org, untuk urusan ini, sering kali istri polisi atau pegawai sipil wanita yang melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.

Ide-ide pembentukan Polwan datang dari organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi. Mereka mengajukan usulan kepada pemerintah, agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian.

Pada 1 September 1948, Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi yang memberikan kesempatan mendidik wanita untuk menjadi polisi.

Di pendidikan pertama ini, ada enam orang wanita yang mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama 44 siswa laki-laki. Mereka adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher.

Sejak saat itu, 1 September dijadikan sebagai hari lahirnya Polwan. Walaupun akibat Agresi Militer Belanda II, di 19 Desember 1948 pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi dihentikan dan ditutup.

Barulah pada 19 Juli 1950 setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, enam orang calon inspektur polisi wanita atau Polwan kembali dilatih di Sekolah Polisi Negara (SPN) Sukabumi. Mereka mengenyam ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan, dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, dan latihan bela diri.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga : Polri Upayakan Jumlah Polwan Capai Angka Ideal 30 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus