Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mengera mengatakan serangan bom di Mapolrestabes Surabaya melukai 4 anggota kepolisian dan 6 warga sipil. Barung menegaskan korban luka-luka tersebut tidak termasuk pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keempat polisi itu adalah Brigadir Dua M. Maufan, Brigadir Kepala Rendra, Inspektur Dua Umar, dan Brigadir Satu Dimas Indra. "Mereka sudah dirujuk di Rumah Sakit Bhanyangkara Polda Jatim," kata Barung, Senin, 14 Mei 2018.
Baca: Bom di Mapolrestabes Surabaya Diangkut dengan Sepeda Motor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keenam korban warga sipil, antara lain Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aidi Ramadhan, Ari Hartono, Ratih Atri Rahma, Elly Hamidah, dan Ainur Rofik. Mereka juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Bom di Mapolrestabes Surabaya terjadi pukul 08.50 WIB. Dari rekaman CCTV, sebelum terjadi ledakan bom, tampak seorang laki-laki mengendarai sepeda motor memboncengkan seorang perempuan dan anak kecil.
Baca: Ledakan di Markas Polretabes Surabaya, Saksi: Bunyinya Keras
Rentetan serangan teror di Surabaya terjadi sejak kemarin. Pada Minggu pagi, 13 Mei 2018, terjadi serangan tiga bom bunuh diri di tiga gereja berbeda. Peristiwa ini mengakibatkan 13 korban tewas, enam di antaranya pelaku yang merupakan satu keluarga. Pada malam hari, bom bunuh diri terjadi di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo.