Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Ini Hasil Penelusuran KTP Syamsul Hadi Anwar yang Ditemukan di Markas ISIS

BNPT mengatakan telah mengantongi identitas Syamsul Hadi Anwar dengan mengetahui sepak terjang yang bersangkutan

1 September 2020 | 07.52 WIB

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar dalam acara silaturahmi dan dialog kebangsaan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan Tokoh Agama yang berlangsung di Pondok Pesantren Ihya'ul Qur'an, Kabupaten Wonogiri, pada Jumat 28 Agustus 2020. Dok.BNPT
Perbesar
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar dalam acara silaturahmi dan dialog kebangsaan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan Tokoh Agama yang berlangsung di Pondok Pesantren Ihya'ul Qur'an, Kabupaten Wonogiri, pada Jumat 28 Agustus 2020. Dok.BNPT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Mojokerto - Nama Syamsul Hadi Anwar menjadi perbincangan setelah viral di media sosial yang memperlihatkan penggerebekan markas jaringan ISIS-Al Qaeda and Arabian Peninsula (AQAP) di Al Bayda, Republik Yaman. Dalam operasi penggerebekan tersebut ditemukan beberapa lembar uang rupiah dan sebuah KTP warga Kabupaten Mojokerto atas nama Syamsul Hadi Anwar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Kepolisian Resor Mojokerto, Ajun Komisaris Besar Doni Alexander, mengatakan tidak ada warga bernama Syamsul Hadi Anwar yang tinggal di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT 1 RW 12 Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. "Dari penelusuran kami, nama itu tidak ada. Itu sesuai dengan keterangan ketua RT setempat," kata dia seperti dikutip di Koran Tempo edisi hari ini Selasa 1 September 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari penelusuran anggotanya di lapangan, dia melanjutkan, alamat rumah yang tertera di KTP bukan milik yang bersangkutan melainkan punya seseorang yang sejak 2010 sudah pindah ke Pulau Kalimantan. Setelah ditinggal, selama dua tahun, yakni dari 2015-2017, rumah itu sempat dikontrak Koperasi Bangun Jaya. "Setelah dikontrak dua tahun, sampai sekarang rumah itu kosong," ujarnya.

Disinggung identitas pemilik rumah yang pindah ke Kalimantan, Doni belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh karena masih dilakukan pendalaman. Namun demikian, kata dia, dari penelusuran sementara, ada indikasi pemalsuan KTP. "Sejauh ini indikasi memang mengarah ke sana. Kami sudah konfirmasi bahwa nama itu tidak ada. Itu masih KTP lama bukan KTP elektronik," katanya.

Adapun Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan telah mengantongi identitas Syamsul Hadi Anwar. Ia menuturkan pria yang kartu penduduknya ditemukan di Yaman tersebut adalah tokoh senior Negara Islam Irak dan Suriah asal Pesantren Ibnu Mas'ud di Desa Sukajaya, Tamansari, Bogor.

Menurut Boy, Syamsul belum lama berada di Yaman. Sebelumnya, Syamsul tinggal di Suriah selama 4 tahun dan menjadi tokoh penting di sana. "Ketika ISIS mulai melemah di Irak dan Suriah, ada anggotanya yang pergi ke negara konflik lain untuk dijadikan medan baru bagi mereka," ucapnya.

Lebih jelasnya simak Koran Tempo edisi hari ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus