Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Kapolda Papua Siagakan 3.000 Personel Hingga 31 Desember 2019

Sebanyak 3.000 personel kepolisian masih berjaga di Papua hingga 31 Desember 2019.

20 November 2019 | 19.45 WIB

Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw usai rapat dengar pendapat di Gedung Nusantara II DPR-MPR Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu, 20 November 2019. TEMPO/Andita Rahma
Perbesar
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw usai rapat dengar pendapat di Gedung Nusantara II DPR-MPR Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu, 20 November 2019. TEMPO/Andita Rahma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 3.000 personel kepolisian masih berjaga di Papua hingga 31 Desember 2019. Sebelumnya, Polri menerjunkan 5.000 personel tambahan ketika kericuhan di Wamena pada akhir September 2019 terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Masih, 3.000 personel masih di sana. Kami perpanjang hingga 31 Desember 2019. Sedangkan sisanya, sudah ditarik," ujar Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw usai rapat dengar pendapat di Gedung Nusantara II DPR-MPR Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu, 20 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ribuan personel itu, kata Paulus, diperpanjang guna mengamankan Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) pada 1 Desember 2019, Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Lebih lanjut, Paulus memaparkan pihaknya telah memetakan sejumlah daerah rawan di Papua. Ia menyebut wilayah yang masih rawan itu antara lain, Jayapura, Sentani, Timika, Jayawijaya, Puncak Ilaga, Puncak Jaya, Tolikara, Intan Jaya, Paniai, dan Nabire.

"Karena di sana ada kelompok bersenjata dan kelompok komite nasional Papua Barat (KNPB)," kata Paulus.

Kendati demikian, meski ada pengamanan khusus, Paulus menegaskan tetap akan mendahulukan langkah persuasif atau humanis. Ia mengklaim berdialog dan mengadakan kegiatan telah efektif mengurangi aksi kekerasan di Papua.

"Otomatis. Karena mereka punya prinsip, kami mau cari kesamaannya di mana," kata Paulus.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus