Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kapolsek Tambora: Kasus Curanmor Untungkan Produsen Motor

Kapolsek Tambora minta pabrikan membuat motor dengan sistem keamanan yang ketat agar tak mudah dicuri. Curanmor bukan karena tak pakai kunci ganda.

25 September 2023 | 15.42 WIB

Lima unit sepeda motor curian terkini yang berhasil disita Polsek Tambora, Jakarta Barat, Senin 7 Agustus 2023. Polisi kembali mengumumkan keberhasilannya mencegat pengiriman motor curian yang dikamuflase muatan kasur dari Jakarta ke Lampung. Foto/Dok Polsek Tambora
Perbesar
Lima unit sepeda motor curian terkini yang berhasil disita Polsek Tambora, Jakarta Barat, Senin 7 Agustus 2023. Polisi kembali mengumumkan keberhasilannya mencegat pengiriman motor curian yang dikamuflase muatan kasur dari Jakarta ke Lampung. Foto/Dok Polsek Tambora

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tambora Komisaris Polisi Putra Pratama berpendapat kalau produsen motor jadi pihak yang paling diuntungkan dari kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Sebab, masyarakat di Indonesia dinilai menjadikan motor sebagai kebutuhan primer, bukan hanya sebagai alat transportasi, melainkan untuk mencari uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Putra mengatakan, kasus curanmor secara tidak langsung menguntungkan produsen motor. Menurutnya, kebiasaan masyarakat Indonesia, khususnya yang menengah ke bawah menjadikan motor sebagai kebutuhan primer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sehingga kalau motor banyak yang hilang, apa pun yang terjadi, maka kita akan beli lagi," ungkap Putra menyikapi maraknya kasus curanmor, Minggu, 24 September 2023.

Ia menilai, jika dilihat lebih luas, pelaku yang terlibat dalam kejahatan curanmor adalah korban. Berdasarkan pengalamannya, Putra bercerita kalau dirinya pernah menangkap sindikat curanmor jaringan Lampung. Satu di antaranya ialah supir yang sudah tobat dalam keterlibatan aksi curanmor ini.

"Anggota saya pernah gerebek truk pelat BE (Lampung), motornya nggak ada. Zonk. Ketika kami periksa gawainya, dia nulis gini, Tolong dong cariin muatan, saya mau balik ke Lampung. Terserah apa saja, asal jangan motor," ujar Putra menirukan pesan yang ditulis si supir.

Putra tidak membenarkan para pelaku curanmor. Kebutuhan uang, kata Putra, membuat pelaku mencari uang dengan cara yang salah.

"Tapi coba seandainya motor itu punya sekuriti sistem. Mungkin nggak dia nyolong? Kan enggak, karena nggak bisa," tambahnya.

Ia menganggap akar permasalahan maraknya kasus curanmor ini bukan pada perilaku masyarakat yang suka parkir sembarangan atau tidak memakai kunci ganda. Menurutnya, dua hal itu hanya sebagai faktor pendukung yang membuat pelaku memiliki kesempatan.

Lebih dari itu, katanya, akar permasalahan pencurian kendaraan bermotor atau curanmor ada pada produksi pabrikan motornya. Ia mengungkapkan, produsen motor perlu membuat motor yang memiliki sekuriti sistem.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus