Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kasus Dugaan Malpraktik di Depok, Polisi Periksa Dokter dan Suami Pemilik Klinik Kecantikan

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana mengungkapkan telah memeriksa 2 orang saksi dalam kasus dugaan malpraktik sedot lemak berujung maut di klinik kecantikan WSJ beauty Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok.

28 Juli 2024 | 13.48 WIB

Klinik WSH Beauty tutup setelah kabar dugaan malptaktik yang mengakibatkan pasien asal Medan meninggal dunia usai sedot lemak di klinik di Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Perbesar
Klinik WSH Beauty tutup setelah kabar dugaan malptaktik yang mengakibatkan pasien asal Medan meninggal dunia usai sedot lemak di klinik di Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana menyatakan telah memeriksa 2 saksi dalam kasus dugaan malpraktik sedot lemak berujung maut di klinik kecantikan WSJ beauty Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok. Dalam kasus ini satu orang korban meninggal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Arya menyatakan dua saksi tersebut adalah dokter yang bertugas dan suami pemilik klinik itu. "(Saksi) Dari dokter dan suami pemilik klinik. Sedangkan, korban ini meninggal dunia sudah dibawa kembali ke kampungnya di Sumut," tutur Arya saat ditemui di Mapolres Metro Depok, Ahad, 28 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal apa keterangan dari para saksi, Arya enggan menjabarkannya secara detail. "Intinya yang menangani saat itu satu dokter dan dua orang perawat," ucapnya.

Dia juga belum bisa memastikan penyebab korban meninggal ataupun apakah korban meninggal di klinik atau di rumah sakit. Arya menyatakan penyidik masih memerlukan pendalaman untuk menentukan hal itu. Pasalnya, menurut dia, belum dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

"Saya tidak bisa menyebutkan meninggal di mana, karena apa, karena kita belum menerima keterangan itu dari dokter dan kita juga belum melakukan autopsi kepada korban, karena korban saat ini sudah dikebumikan," kata Arya.

Sebelumnya, seorang perempuan asal Medan, ENS (30 tahun), meninggal dunia, setelah menjalani sedot lemak di area lengan di klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok pada 22 Juli lalu. Tindakan itu dilakukan antara pukul 12.00 -13.00 WIB. Namun sekitar pukul 14.00 WIB seorang teman korban mendapat telepon dari Rumah Sakit Margonda bahwa korban sudah meninggal dunia dan pihak klinik WJS menghubungi pihak keluarga untuk mengantar jenazah ke Pangkalan Brandan, tanpa memberikan keterangan hasil diagnosa kematiannya.

Pihak Polres Metro Depok, kata Arya, mengetahui dugaan malpraktik itu setelah viral di media sosial. Dia menyatakan kasus dugaan malpraktik tersebut menjadi perhatian polisi untuk mencegah korban kembali jatuh. 

"Jangan ada lagi kejadian-kejadian berikutnya, dimana orang masuk ke klinik kecantikan berakhir dengan meregang nyawa," kata Arya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus