Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 32 Jakarta Sujoko membenarkan dua puluhan pelajar dari sekolahnya diduga terlibat dalam tawuran geng remaja di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari lalu.
"Dari sekolah kami ada 26 pelajar yang dijemput polisi secara bertahap," kata Sujoko saat ditemui di SMAN 23 Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Baca : Tawuran di Kebayoran, Sekolah Ancam Keluarkan Siswa yang Terlibat
Siswa SMAN 32 diduga terlibat dalam tawuran antar geng remaja yang menyebabkan satu orang tewas berinisial, AH, 16 tahun. Korban merupakan siswa dari SMA Muhammadiyah di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Polisi telah menangkap 29 pelaku yang diduga terlibat dalam tawuran ini.
Sujoko mengatakan pertama polisi menjemput delapan anak dari rumah mereka masing-masing pada Ahad lalu. Pada hari berikutnya, polisi menjemput 17 anak dari SMAN 32. "Lalu menyusul satu orang lagi yang diserahkan orang tuanya," ujarnya.
Disebutkannya 18 siswa SMAN 32 dijemput polisi hasil dari pengembangan terhadap delapan orang yang telah ditangkap sebelumnya. Dari 26 yang ditangkap, kata dia, sebagian sudah dibebaskan polisi karena tidak terlibat langsung dalam tawuran antar geng tersebut.
Simak juga : Muhammad Taufik Pastikan Anggaran Pokir Tidak Masuk RAPBD-P DKI
Sujoko mengatakan duel yang terjadi memang tidak bisa disebut sebagai tawuran pelajar dari sekolahnya saja. Sebab, tawuran tersebut dilakukan oleh gabungan pelajar yang membentuk geng di kawasan Gusuran Donat atau Gusdon.
Adapun nama Gusuran Donat yang didalamnya ada sejumlah pelajar, karena lokasi tersebut merupakan kawasan bekas gusuran SMP Negeri 267 yang lebih terkenal dipanggil SMP Donat. "Jadi ini memang tawuran remaja yang membentuk geng. Yang kebetulan sebagian besar anggotanya masih pelajar," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini