Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kata Tetangga Soal Pelaku Penembakan Istri dengan Airsoft Gun

Penembakan di Tanjung Priok, Deni diduga menembak istrinya Yunita dengan airsoft gun setelah sempat cekcok.

11 September 2018 | 16.00 WIB

Airsoft Gun yang Disita Polisi Terus Bertambah
Perbesar
Airsoft Gun yang Disita Polisi Terus Bertambah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah kediaman Deni Hidayat, tersangka penembakan terhadap istrinya di RW10 Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, tampak sepi pada Selasa siang. Deni diduga menembak istrinya, Yunita 24 tahun, dengan airsoft gun pada Ahad, 9 September 2018. 

Baca: Penembakan di Tanjung Priok: Istri Luka, Suami Kabur

Rumah Deni berada di dalam sebuah gang kecil di Jalan Jati I. Beberapa anak dan orang tua terlihat berada di depan gang menuju rumah bercat biru tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ibunda Deni yang tengah menonton televisi di rumahnya, menolak untuk diwawancara. Dia meminta ihwal penembakan yang dilakukan putranya tersebut ditanyakan kepada suaminya saja. "Nanti jam 5 baru pulang," ujar dia, Selasa 11 September 2018. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut polisi, Deni menembak istrinya pada bagian dada kanan dengan airsoft gun. Insiden yang terjadi pada Ahad petang, pukul 17.00 itu, sontak menggegerkan warga sekitar.

Berdasarkan keterangan saksi, sebelum penembakan terjadi diduga Yunita terlibat pertengkaran dengan Deni. Awalnya Deni hanya mengancam istrinya dengan airsotf gun. Namun Deni ternyata benar-benar melepas tembakan.

Setelah mendengar kabar penembakan itu, Muhammad Samin, kakak Yunita, melaporkan Deni Hidayat ke polisi. Deni lalu kabur meninggalkan rumah usai kejadian penembakan itu.

"Ibunya Deni biasanya jualan nasi uduk, tapi sejak kejadian nggak pernah keluar rumah lagi," ujar tetangga korban yang menolak menyebut namanya.  

Baca: Tersangka Baru Penembakan Herdi Diduga Perencana Pembunuhan

Perempuan ini enggan membeberkan identitas aslinya karena takut kepada ayah dan kakak Deni yang berprofesi sebagai polisi. "Nanti saya didor lagi," ujar dia. 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus