Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Keluarga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Berharap IS Segera Menyerahkan Diri

Keluarga IS berharap pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan itu segera menyerahkan diri.

18 September 2024 | 18.58 WIB

Lokasi penemuan barang milik Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan yang menjadi korban pembunahan di Padang Pariaman dipasang garis polisi. TEMPO/Fachri Hamzah
Perbesar
Lokasi penemuan barang milik Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan yang menjadi korban pembunahan di Padang Pariaman dipasang garis polisi. TEMPO/Fachri Hamzah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga IS berharap pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual goreng di Padang Pariaman menyerahkan diri kepada polisi. IS sudah menghilang 10 hari pasca jasad Nia ditemukan terkubur di Korong Pasa Galombang, Nagari Kayu Tanam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya berharap keponakan saya menyerahkan diri kepada pihak berwajib," kata Suryati 52 tahun adik dari ayah IS saat diwawancarai pada Rabu 18 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suryati takut jika IS ditangkap dan diamuk masyarakat. Lebih baik dia menyerahkan diri kepada polisi. "Saya takut IS diamuk massa, kalau ditangkap polisi biarlah," katanya.

"Bapaknya juga berharap demikian, jika datang ke rumah, saya akan langsung serahkan IS ke polisi," ucapnya.

Suryati 4 hari sebelum kejadian terakhir kali bertemu dengan IS. Keponakannya itu menjanjikan akan memberikan uang belanja. "Nte, bisuak Ind agiah nte balanjo yo," ucap Suryati menirukan percakapannya dengan pelaku.

Menurut Suryati, IS sosok yang pendiam dan ramah kepada semua orang. Namun memang sering kali terjerat masalah. "Saya melihatnya IS ini ramah dan penurut, mungkin karena pergaulan dia seperti ini," katanya.

Suryati merupakan adek bungsu dari ayah IS. Sejak ibu IS meninggal Suryati lah banyak membantunya. "IS itu kalau ketemu saya pasti nurut dan segan. Saya sudah senang IS kerja di Padang, tapi entah kenapa pulang lagi," katanya.

IS merupakan anak tunggal, kata Suryati, selama ini dia tinggal dan dirawat ayahnya. "IS sangat dekat dengan ayahnya. Ayahnya bekerja sebagai sopir truk," katanya.

Dulu Suryati pernah menjenguk IS di Lapas Kota Payakumbuh saat terjerat kasus Narkoba. IS sudah berjanji kepadanya untuk tidak mengulangi kesalahannya. "IS berjanji ke saya untuk tobat," katanya.

 

Fachri Hamzah

Kontributor Tempo di Padang, Sumatera Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus