Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KETUKAN palu hakim belum mampu meringankan beban hidup Nyonya Mistia. Sehari-hari warga Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat ini tetap pusing. Sudah tujuh bulan rumahnya tidak dialiri oleh air minum dari Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya), padahal ia selalu membayar iuran tiap bulan. Terpaksa, Mistia dan para tetangganya membeli air minum dari penjaja keliling yang harganya jauh lebih mahal. Ditemui oleh TEMPO pekan lalu, wanita asal Madura ini hanya berharap air minum segera mengucur di rumahnya. "Katanya kita sudah menang," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo