Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Nonaktif Tutup Pintu Damai

Korban kekerasan seksual Rektor Universitas Pancasila nonaktif ingin agar jangan ada lagi petinggi yang leluasa melakukan pelecehahan di kampus.

9 Maret 2024 | 08.53 WIB

Pengacara dua korban kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet, Amanda Manthovani. Tempo/Ricky Juliansyah
Perbesar
Pengacara dua korban kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet, Amanda Manthovani. Tempo/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Kedua pelapor dugaan kekerasan seksual Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno memutuskan tidak ada kata damai dalam penanganan kasus ini. Kuasa hukum kedua korban, Amanda Manthovani mengatakan, mereka ingin proses hukum tetap dilanjutkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia mengatakan, hingga saat ini kliennya berharap kasus yang mendera mereka tetap berproses. "Saya hanya menyampaikan juga amanat dari para korban ini," kata Amanda di kawasan Beji, Depok, Jumat 8 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amanda mengatakan, korban meminta bantuannya untuk menegakkan keadilan agar jangan ada lagi petinggi yang leluasa melakukan pelecehan seksual di kampus. "Di dalam institusi pendidikan, yang seharusnya tidak dilakukan," ujarnya.

Perkembangan kasus dugaan pelecehan seksual rektor Universitas Pancasila itu telah disampaikannya  kepada korban, RZ dan DF. Mereka menyatakan tidak akan melakukan perdamaian.

"Korban minta ini terus berjalan, keadilan ditegakkan, tidak ada lagi RZ dan DF lain nanti di kampus itu dan kampus manapun di Indonesia," kata Amanda.

Sebagai praktisi hukum dan petinggi kampus, kata Amanda, terlapor Edie Toet Hendratno seharusnya paham akan hukum.

"Itulah yang menjadi perhatian juga bagi kita-kita, bukan cuma sekedar gelar setinggi langit, tetapi moral juga harus terus dijaga, apalagi di instansi pendidikan," katanya.

Amanda menyatakan siap merangkul dan terbuka lebar terhadap korban pelecehan seksual lain di luar RZ dan DF. "Kalau memang mau melaporkan atau berbicara kepada kami, kami siap menampung mereka, kami terbuka lebar, bisa menghubungi saya," ucap Amanda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus