Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini, warga Kecamatan Cinere, Depok dikejutkan dengan penemuan dua jasad di perumahan elit pada Kamis, 7 September 2023. Kedua jasad itu ditemukan dalam keadaan telah kering di kamar mandi. Belakangan polisi menyatakan kasus ini ada kemiripan dengan kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, setahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas seperti apa kejadian penemuan dua jasad di perumahan elit Cinere, Depok ini dan kasus kematian satu keluarga di Kalideres?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kronologi penemuan dua jasad di Cinere, Depok
Penemuan dua mayat di Cinere, Depok bermula dari kecurigaan warga sekitar yang dalam sebulan terakhir tidak pernah melihat korban. Warga kemudian melapor ke ketua lingkungan dan RT. Ketua lingkungan lantas menghubungi sekuriti setempat bernama Jafar untuk mengecek ke dalam rumah. Jafar ditemani warga kemudian melakukan pemeriksaan.
“Saya duluan sama warga pertama kali lihat ke sini, ternyata pintu gerbang digembok, kita lompat, saya manjat berdua sama warga,” tutur Jafar.
Setelah membuka garasi, Jafar mencium bau busuk. Namun saat mencoba membuka pintu rumah, ternyata dikunci. Pihaknya kemudian langsung menghubungi Polsek Cinere dan Anggota Binmas atas penemuan itu. Lurah Cinere Mashuri mengungkapkan kedua jenazah itu merupakan ibu dan anak, Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto Wibowo.
Mashuri mengatakan keluarga itu agak tertutup dengan tetangga sekitar setelah suaminya meninggal. Menurutnya, berdasarkan penuturan RW dan warga sekitar, korban menutup diri dari lingkungannya sejak suaminya meninggal pada 2011. Ia juga mengatakan, korban dan keluarganya telah lama tak berkomunikasi. Komunikasi terakhir dengan keluarga lewat WhatsApp pada 2021.
“Informasi dari warga dan RW seperti itu,” kata Mashuri saat meninjau rumah korban, Jumat, 8 September 2023.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Ahmad Fuady mengatakan tim gabungan diterjunkan untuk melakukan olah TKP. Tim terdiri dari personel Direktorat Reserse Kriminal Umum, tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan, serta unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Metro Jaya dan dari Puslabfor Bareskrim Polri.
“Termasuk hadir tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Fuady.
Kondisi rumah lokasi penemuan empat jenazah satu keluarga di Perum Citra Garden Satu, Kalideres, Jakarta Barat dibaluti plastik setelah polisi melakukan olah TKP, Ahad, 13 November 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Kasus kemarin satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat
Desember 2022 lalu, satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Kasus ini terungkap pada Kamis, 10 November 2022 di Perumahan Citra Garden 1 Extension. Empat orang didapati meninggal dunia. Mereka adalah Rudyanto dan Renny selaku pasangan suami istri, kemudian Dian: anak dari mereka, dan Budyanto adik dari Rudyanto.
Kasus ini ditangani Polda Metro Jaya. Setelah melakukan penyelidikan, polisi menyatakan tidak ditemukan adanya tindak pidana. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan satu keluarga tewas meregang nyawa secara wajar, namun dalam kondisi yang tidak wajar. Berbagai motif seperti pembunuhan, bunuh diri, pencurian dengan kekerasan, nihil ditemukan.
“Kami telah menemukan bahwa kematian yang terjadi di TKP (tempat kejadian perkara) adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar,” ujarnya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat, 9 Desember 2022.
Hasil olah TKP memastikan tidak adanya bercak darah atau kerusakan yang disengaja terhadap benda-benda di dalam rumah. Lalu di dalam rumah tersebut tidak ada zat berbahaya yang tercecer atau dikonsumsi empat orang anggota keluarga tersebut. Tim Forensik Puslabfor Polri menemukan Renny diketahui memiliki riwayat penyakit kanker payudara. Hal ini diketahui dari penemuan obat kanker di tubuh Reny.
“Di sini kita menemukan dari organ hepar milik Ibu Renny Margaretha kita temukan adanya tamoxifen atau obat kanker payudara,” kata Kepala Bidang Kimia, Biologi, Forensik Puslabfor Polri Komisaris Besar Wahyu Marsudi.
Dokter Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Asri M. Pralebda mengatakan Rudyanto selaku kepala keluarga adalah yang pertama meninggal. Laki-laki 71 tahun itu memiliki riwayat penyakit perdarahan saluran pencernaan. Hasil autopsi tidak menunjukkan adanya tanda kekerasan atau luka pada semua jenazah. Kandungan karbohidrat pada feses milik Dian, 42 tahun; dan Budyanto Gunawan, 68 tahun, juga mematahkan asumsi mereka mati kelaparan.
“Sebab kematian yang pasti Pak Budyanto adalah serangan jantung. Untuk sebab kematian dari Dian merupakan gangguan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronik,” ujar Asri.
Selanjutnya: Persamaan kasus kematian misteri di Cinere dan Kalideres
Kasus penemuan dua jasad di perumahan elit Cinere, Depok disebut mirip dengan kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat
Kematian ibu dan anak di sebuah rumah di Cinere, Depok, itu diduga sama dengan kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, setahun lalu. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, kesamaan itu terlihat dari pola temuan mayat ibu dan anak serta kondisinya dengan yang terjadi setahun lalu.
“Ditemukan jenazahnya juga sudah rusak, oleh karenanya langkah-langkah yang kami lakukan kemarin, melakukan olah TKP dan jaga sterilitasnya sejak awal,” ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 8 September 2023.
Sedikitnya ada empat persamaan yang TEMPO rangkum, terlihat dari penemuan awal kasus di Cinere ini dengan kematian keluarga di Kalideres itu.
1. Kondisi mayat sudah membusuk.
Dalam kasus di Cinere, mayat Grace dan David ditemukan dalam posisi bersebelahan di kamar mandi setelah warga sekitar menelusuri adanya bau busuk dari dalam rumah. Bau tidak sedap juga tercium bahkan dari rumah salah seorang tetangga.
Begitu juga dengan kasus di Kalideres, penemuan jasad empat orang itu berawal dari tetangga sebelah rumah mengeluhkan bau busuk yang menyengat hingga di depan rumah. Jenazah Rudyanto, Renny, Dian, ditemukan di kamar tidur yang berbeda, sedangkan Budyanto berada di ruang tamu. Waktu kematian mereka berbeda-beda, diawali oleh Rudyanto dan diakhiri Dian.
2. Petunjuk yang ditinggalkan
Pada kasus keluarga di Cinere, polisi menemukan bukti file dari sebuah laptop yang bertuliskan ‘To You, Whomever.’ Tulisan itu ditulis dalam bahasa Inggris yang intinya mengabarkan bahwa David mengabarkan dia bersama ibunya sudah meninggal ketika pesan itu ditemukan.
Sedangkan pada kasus di Kalideres, terdapat berbagai bukti seperti buku keagamaan, mantra-mantra, kapur barus, sisa bungkus makanan, dan sampah yang tidak pernah dibuang. Mereka memiliki riwayat penyakit masing-masing, sehingga satu per satu meninggal dan sama sekali tidak menghubungi tetangga atau keluarga besar hingga akhir hayat.
3. Keluarga minim sosialisasi
Sebelum tewas, keluarga di Cinere tidak terlihat oleh tetangga selama sebulan lebih. Grace-David dikenal minim bersosialisasi. Hal serupa juga terjadi di kasud Kalideres, selama berbulan-bulan mereka tidak berkomunikasi dengan tetangga. Akhirnya rumah diputuskan didobrak tetangga bersama polisi. Ternyata seluruhnya ditemukan tidak bernyawa.
4. Aliran listrik PLN diputus
Kedua keluarga ini sama-sama sudah tidak membayar tagihan listrik PLN hingga diputus. Namun, anggota keluarga di Kalideres bernama Dian masih sempat berkomunikasi dengan Ketua RT melalui WhatsApp soal tagihan listrik.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | M. FAIZ ZAKI | RICKY JULIANSYAH