Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua polisi dikeroyok suporter klub bola Persija Jakarta atau Jakmania usai laga Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Humas Pusat Pengelolaan Kawasan GBK Diah membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan insiden ini terjadi saat dua orang polisi menonton laga tersebut, namun tidak mengenakan atribut supporter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Begitu pertandingan selesai, bapak polisi membicarakan pertandingan sepak bola tadi. Dia ngomongin Persebaya yang kebetulan menang, terus suporter Persija mendengar pembicaraan tersebut," ujar Diah saat dihubungi, Rabu, 18 Desember 2019.
Pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2019, Selasa lalu, Persebaya Surabaya menang dalam laga tandang menghadapi Persija Jakarta tanpa mendapat dukungan suporternya yang dikenal dengan sebutan Bonek. Pertandingan itu tak boleh ditonton bonek merupakan buntut dari kasus kerusuhan suporter yang terjadi saat Persebaya menjamu PSS Sleman di Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 29 Oktober 2019. Saat itu, Persebaya kalah 2-3 dari tamunya
Suporter The Jakmania menyangka kedua orang tersebut merupakan pendukung Persebaya Surabaya alias Bonek. Para Jakmania mengepung dan memukuli polisi itu. Mereka tak sadar bahwa sasaran amukan kemarahan atas kekalahan Persija Jakarta adalah polisi.
Kedua polisi itu akhirnya dapat meloloskan diri dari amukan massa. "Bapak polisi lari ke arah luar dan ditolong polantas. Dia bilang saya polisi. Memang dia pada saat kejadian pakai baju bebas dan sedang tidak bertugas," kata Diah.
Kasus pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan anggota Jakmania itu kini ditangani oleh Kepolisian Sektor Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hingga berita polisi dikeroyok ini ditulis, belum ada pihak kepolisian yang mengonfirmasi soal pelaporan ini.