Operasi Tangkap Tangan Buyarkan 'Serangan Fajar' Rohidin Mersyah

Operasi tangkap tangan menggagalkan rencana Rohidin Mersyah melakukan "serangan fajar" menjelang pemungutan suara.

26 November 2024 | 06.00 WIB

Perbesar

Tersangka kasus dugaan Pemerasan dan Gratifikasi Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, memberi keterangan kepada wartawan terkait penangkapan dirinya di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, 24 November 2024. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Penyidik KPK menyegel ruang kerja Gubernur dan Sekretaris Daerah Bengkulu.
Rohidin Mersyah meminta dukungan pendanaan dari bawahannya untuk pencalonannya dalam pilkada.
Operasi tangkap tangan sangat relevan untuk mengungkap praktik suap.

SEGEL bertulisan "Dalam Pengawasan KPK" terlihat menempel pada pintu kaca di ruang kerja Gubernur dan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu pada Senin, 25 November 2024. Segel itu dipasang dua hari setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di kantor Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

suap

rohidin-mersyah

pemerintah-provinsi-bengkulu

operasi-tangkap-tangan

MUTIA YUANTISYA dan kantor berita ANTARA berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

Edisi 27 April 2025