Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Panglima TNI Optimistis Pilot Susi Air Bisa Bebas dengan Selamat

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut jika penyelamatan dilakukan dengan cara militer, maka KKB tidak segan untuk menembak pilot Susi Air.

5 April 2023 | 14.55 WIB

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat melepas pasukan Laba-Laba dan Teratai ke Papua dan Papua Barat Daya/Dok TNI
Perbesar
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat melepas pasukan Laba-Laba dan Teratai ke Papua dan Papua Barat Daya/Dok TNI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens hingga saat ini belum bebas dari penyanderaan kelompok kriminal bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku optimis pilot Susi Air itu akan bisa dibebaskan dengan selamat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Insya Allah optimis. Ya optimis," kata Yudo di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu, 5 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yudo, Kapten Philip bisa selamat jika pembebasan dilakukan dengan cara persuasif. Menurut dia, jika penyelamatan dilakukan dengan cara militer, maka KKB tidak segan untuk menembak pilot tersebut.

"Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, 'nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini'," katanya.

Dia menjelaskan pembebasan dengan cara operasi militer juga mengancam keselamatan masyarakat. Karena itu Yudo tidak menginginkan hal tersebut terjadi.

"Kalau saya menggunakan operasi militer juga bisa, menyerang secara militer. Saya punya alat, punya prajurit yang profesional untuk itu, tapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti," ujarnya.

Karena itu, Yudo akan mengedepankan cara-cara persuasif dalam menyelamatkan pilot Susi Air, yaitu dengan menjalin komunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.

Dia mengungkapkan bahwa tokoh masyarakat dan Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta TNI bersabar dan tidak melancarkan operasi militer.

"Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita," katanya.

Selain itu, Yudo menyebut tidak ada target waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air. Hal itu menurut dia, karena penyanderaan tersebut berbeda dengan kasus lain sehingga upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

"Nggak ada target harus berapa hari. Kami targetnya adalah mereka (pilot Susi Air) bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang terdampak menjadi korban," ujarnya.

Penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens  terjadi sejak 7 Februari 2023 lalu. KKB menyandera sang pilot setelah pilot mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. KKB pimpinan Egianus Kogoya itu kemudian membakar pesawat milik maskapai Susi Air itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus