Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Polsek Tanah Abang Ajun Komisaris Polisi Kukuh Islami mengatakan dua dari 4 pelaku penipuan tiket palsu laga FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Argentina adalah pasangan kekasih. Pelaku utama WH mengajak pacarnya IA untuk ikut menemaninya menjual tiket palsu di kawasan GBK.
Selain IA, WH juga mengajak dua temannya, yaitu H (20 tahun) dan AF (21 tahun). Ketiga orang ini, yaitu IA, H dan AF ikut ditangkap meski peran mereka hanya menemani pelaku utama berada di kawasan GBK saat memasarkan tiket palsu laga timnas Indonesia vs Argentina. Setelah untung pelaku lain baru diberikan bayaran.
“Perempuan itu pacarnya, calon istrinya jadi menemani juga,” kata Kukuh saat dihubungi, Senin, 19 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi menangkap 3 pelaku laki-laki, yakni WH (26 tahun) sebagai pelaku utama, H (20 tahun), AF (21 tahun) dan 1 pelaku perempuan IA, (25 tahun). Mereka merupakan pelaku pembuatan tiket palsu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kukuh menjelaskan modus penipuan tiket palsu yang dilakukan WH adalah dengan menggandakan atau duplikasi tiket pertandingan sepak bola.
Awalnya WH pernah diminta temannya untuk membuat tiket palsu menggunakan barcode yang sama. Ternyata duplikasi tiket itu berhasil untuk beberapa kali pertandingan.
“Di situlah pelaku mempunyai niat membuat tiket palsu karena sudah beberapa kali lolos pakai barcode yang sudah beberapa kali dipakai,” kata Kukuh.
Pesepak bola Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Argentina Alejandro Garnacho saat laga persahabatan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin 19 Juni 2023. TImnas Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Argentina dengan skor 0-2. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Percobaan itu dilakukan saat WH menonton pertandingan sepak bola yang digelar di Jakarta. Kukuh tidak menjelaskan secara detail pertandingan sepak bola yang berhasil dikelabui WH.
Saat ditanya apakah kepolisian akan menangkap calo yang menjual tiket pertandingan. Kukuh mengatakan tidak bisa menangkap selama yang dijual adalah tiket asli. “Kalau palsu ini kan ujungnya orang merasa tertipu. Jadi ada unsur penipuan di situ,” tuturnya.
Kukuh mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati membeli tiket event untuk menghindari penipuan tiket palsu. “Tiket palsu mudah dirobek dan yang asli tidak mudah dirobek. Ada beberapa hologram, perbedaannya di hologram,” katanya.
Pilihan Editor: Pemalsuan Tiket, Laga Timnas Indonesia vs Argentina Bukan yang Pertama