Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi sudah memeriksa 9 saksi untuk mengungkap penyebab kematian seorang pemuda berinisial SR (19 tahun) di Malang, Jawa Timur. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Malang, Ajun Komisiar Polisi atau AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan pemeriksaan para saksi sudah dilakukan sejak dari tanggal kejadian dilaporkan, Jumat, 5 Juli hingga Selasa, 9 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para saksi yang telah diperiksa, antara lain keluarga, teman, tetangga. Keterangan dari para saksi ini penting untuk digunakan sebagai bahan penyelidikan ke depannya, seperti soal kepulangan korban bersama pacarnya, korban yang sempat kabur dari rumah selama 2 hari dan tentang korban sempat mengeluhkan sakit setelah mengonsumsi minuman beralkohol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di dalam proses pemeriksaan para saksi, Gandha juga menyatakan bahwa pemeriksaan masih berjalan dengan baik tanpa kendala. “Keterangan para saksi tidak ada yang mencurigakan,” ujar Gandha kepada Tempo lewat aplikasi perpesanan, Selasa, 9 Juli 2024.
Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Tapi, polisi menemukan ada luka pada mata sebelah kanan pemuda tersebut.
Meskipun demikan, pihak kepolisian masih menunggu hasil rujukan korban di Rumah Sakit Saiful Anwar demi menemukan kepastian dari penyebab kematian korban. “Kami masih menunggu hasil resmi dari autopsi dan uji toksikologi,” kata Ganda.
Di tengah proses penyelidikan, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Malang Inspektur Polisi Dua atau Ipda Dicka Ermantara menegaskan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ada unsur tindak pidana dalam kasus ini.
“Masih penyelidikan ya, kami berupaya mengungkap apakah ada tindak pidana dalam kasus ini,” kata Dicka dalam keterangan resminya yang dikutip oleh Tempo, pada Minggu, 7 Juli 2024.
Dicka mengonfirmasi bahwa korban sudah ditemukan tak bernyawa di rumahnya sejak 5 Juli 2024 lalu. “Kami mendapat laporan seorang pemuda meninggal dunia di sebuah rumah di Kecamatan Gondanglegi, ditemukan dalam keadaan sudah kaku,” ungkap Dicka.
Meskipun pihak kepolisan sudah membeberkan soal kasus kematian pemuda tersebut, Dicka berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya, sembari pihak kepolisian bekerja menyelidiki kasus kematian misterius ini.
KEZIA KRISAN