Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panti Asuhan Darussalam An’Nur, Kota Tangerang, disebut sering menerima donasi dalam jumlah besar dari kalangan selebritis dan pejabat. Namun, uang tersebut diduga dipakai untuk memenuhi gaya hidup pimpinan yayasan, Sudirman, dan dua pengasuh lainnya yang kini berstatus tersangka pencabulan dan kekerasan seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dean Hardesviana, pendamping anak panti asuhan korban pencabulan, mengatakan ia mengenal dekat para tersangka karena telah berteman lebih dari 20 tahun dengan Sudirman. Berprofesi sebagai pesinetron, Dean pernah mengenalkan Sudirman kepada sesama selebritis. Menurut dia, teman-teman selebritisnya itu sering memberikan donasi untuk Panti Asuhan Darussalam An'Nur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada teman saya, sahabat saya, saya tidak perlu sebutkan namanya, dia pernah memberi donasi kurang lebih Rp 500 juta untuk membangun gedung,” ucap Dean kepada Tempo, Ahad, 13 Oktober 2024.
Belum lagi donasi dari pejabat Pemerintah Kota Tangerang. Dia menaksir setidaknya donasi yang telah mengalir ke panti tersebut mencapai miliaran rupiah. “Untuk bangunan hijau itu saja, jumlahnya sekitar Rp 3 miliar lebih. Tanahnya dari siapa, dananya dari siapa, itu saya tahu. Karena saya dekat dengan dia (Sudirman). Teman saya,” kata Dean.
Dean mengungkapkan ia mengetahui ada salah satu pejabat Pemerintah Kota Tangerang yang memberikan donasi rutin setiap pekan sebesar Rp 15 juta. Jika dikalikan dalam sebulan panti tersebut menerima Rp 60 juta dari pejabat tersebut.
“Coba bayangkan Rp 60 juta per bulan dari satu orang saja. Belum lagi ada anggota kepolisian yang kemarin mengaku juga pernah berdonasi ke sana. Dia bilang ke saya, ‘aduh saya menyumbang juga ke sana’. Coba bayangkan berapa banyak,” ujar Dean.
Belakangan, Dean mengetahui influencer Deddy Corbuzier ternyata pernah memberikan donasi ke Panti Asuhan Darussalam An’Nur tersebut. “Baru kemarin Mas Deddy bilang, saya salah orang yang menyumbang,” ungkapnya.
Sebagai orang yang telah berteman lama, Dean mengetahui gaya hidup tersangka. Dia menduga donasi yang didapat dari belas kasihan orang lain untuk anak-anak panti digunakan untuk membeli aset.
Menurut Dean, Sudirman memiliki empat unit mobil pribadi. Ponsel Sudirman dan dua pengasuh panti asuhan lain termasuk kategori handphone mahal yang harganya sekitar Rp 23-30 juta per unit.
Dean menduga uang dari para donatur juga digunakan Sudirman untuk melakukan veneer gigi demi menunjang penampilannya. “Dengan kejadian ditangkap ini. Saya kurang tahu asetnya ini dikemanakan, disembunyikan atau dijual,” tuturnya.
“Hidup dia juga hedon. Dia rajin juga perawatan wajah di salah satu klinik kecantikan di BSD. Bisa dicek namanya ada di sana. Begitu juga dua tersangka lain. Terus juga untuk veneer gigi,” kata Dean menambahkan.
Panti Asuhan Darussalam menjadi sorotan karena terungkapnya dugaan pencabulan dan kekerasan seksual terhadap anak-anak panti yang dilakukan para pengasuhnya. Polres Metro Tangerang Kota telah menetapkan tiga tersangka, yaitu ketua panti Sudirman, 49 tahun, dan dua orang pengurus panti Yusuf Bachtiar, 30 tahun dan Yandi Supriyadi, 29 tahun. Sudirman dan Yusuf sudah ditahan sementara Yandi buron.
Pilihan Editor: Anak-Anak Panti Asuhan Darussalam An'Nur Korban Pencabulan Bersih dari Penyakit Kelamin