Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Penyerangan Tokoh Agama, Jusuf Kalla Yakin Tak Terkait Politik

Jusuf Kalla pun mengimbau agar para tokoh agama lebih berhati-hati dan tetap memberikan dakwah yang adem.

13 Februari 2018 | 17.04 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Ustad Abdul Somad jelang mengisi tausiyah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, 4 Februari 2018. Foto/Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden
material-symbols:fullscreenPerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Ustad Abdul Somad jelang mengisi tausiyah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, 4 Februari 2018. Foto/Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kasus kekerasan terhadap sejumlah tokoh agama yang belakangan terjadi tak ada kaitannya dengan kepentingan politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya kira enggak. Siapa sih yang ingin berpolitik dengan membuat perpecahan," kata Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta pada Selasa, 13 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jusuf Kalla meyakini peristiwa tersebut tak terkait politik lantaran salah satu penganiayaan yang dialami Umar Basri, tokoh Nahdlatul Ulama dan pengasuh Pesantren Al-Hidayah Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, dilakukan oleh orang yang sakit jiwa.

Adapun penganiayaan yang dialami Romo Edmund Prier dan sejumlah jemaatnya di Gereja St Lidwina Sleman, Jusuf Kalla menduga pelakunya mengalami keresahan dalam jiwanya. "Ada ajaran yang masuk dalam pikirannya, kita tidak tahu. Biar polisi nanti menjelaskan," ujarnya.

Dari sejumlah peristiwa kekerasan pada tokoh agama yang terjadi, Jusuf Kalla pun mengimbau agar mereka lebih berhati-hati. "Apalagi pemuka agama harus lebih adem berbicara memberikan dakwahnya atau khutbahnya," kata dia.

Tindak kekerasan terhadap tokoh agama marak terjadi belakangan ini. Sejak awal tahun, tercatat setidaknya empat kasus penyerangan. Selain dialami Umar Basri dan Romo Edmund Prier, kekerasan terjadi pada Komandan Brigade PP PERSIS di Blok Sawah Kelurahan Cigondewah Kaler Kota Bandung, Jawa Barat pada 1 Februari 2018. Begitu juga dengan Biksu Mulyanto Nurhalim dan pengikutnya di Desa Caringin, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus