Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Personel Damkar Depok Gugur Saat Bertugas, Deolipa Yumara: 3 Pekan Lalu Sudah Kami Peringatkan

Deolipa sudah memperingatkan Wali Kota Depok dan jajarannya agar segera memperbaiki peralatan damkar sejak tiga pekan lalu.

19 Oktober 2024 | 06.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Buntut gugurnya personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) atau Damkar Depok Martin Panjaitan saat bertugas, Deolipa Yumara bakal mengirim somasi kepada pemerintah. Ia menyatakan sudah memperingatkan sejak tiga pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Martin Panjaitan meninggal saat memadamkan api di rumah potong ayam Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Depok, pada Jumat malam, 18 Oktober 2024. Deolipa mengatakan korban sudah membuat kuasa bersama sekitar 80 anggota Damkar Depok kepadanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, tragedi ini yang ia takutkan dan khawatirkan. Sebab, ia sudah memperingatkan Wali Kota Depok dan jajarannya agar segera memperbaiki peralatan damkar sejak tiga pekan lalu.

"Bahkan peralatan damkar rusak semua sehingga tidak bisa dipakai," kata Deolipa usai mendatangi korban di RS Sentra Medika, Sabtu dini hari, 19 Oktober 2024.

Saat terjadi kebakaran, ujar Deolipa, petugas Damkar Depok tidak dilengkapi peralatan yang memadai. Bahkan masker oksigen pun tidak ada sehingga korban kehabisan napas. "Nah ini persoalan karena tiga minggu lalu sudah kami peringatkan. Ini cepat darurat segera perbaiki," tutur Deolipa.

Deolipa menilai persoalan ada atau tidaknya anggaran harus cepat diperbaiki. Ia memperingatkan jangan sampai menunggu hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa akibat kelalaian pemerintah.

"Yang disalahkan tentunya Pemerintah Kota Depok karena sudah diperingatkan, sudah dikasih kode, sudah dilaporkan juga ke kejaksaan tapi tidak ada perbaikan juga sampai sekarang," ujar Deolipa geram.

Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer dalam kasus Ferdy Sambo ini mengaku sudah bertemu dengan Kepala DPKP Depok Adnan Mahyudin. "Sudah, tadi saya ketemu juga, saya ngomel ngomel juga sama beliau. Dia bilang baru menjabat pada Januari. Ya kan ada waktu untuk buru-buru, ini kan tinggal bagaimana ini dua bulan tiga bulan yang lalu sudah ada kode-kode ini sudah berbahaya, tapi tetap saja tidak ada tindakan," kata Deolipa.

Deolipa berjanji akan mengejar dan mencari unsur kelalaian dari pemerintah, wali kota maupun kepala dinas. "Apakah ada unsur kelalaian dari kepala dinas ini harus kita kejar. Saya kejar, mengingat si Martin Panjaitan, almarhum adalah salah satu klien saya yang masuk dalam anggota damkar yang memberikan kuasa kepada saya," ucap Deolipa.

Setelah ini, Deolipa akan berbicara dengan keluarga korban. Ia juga menilai langkah hukum terhadap pemerintah penting karena masyarakat juga dapat menjadi korban jika terjadi kebakaran lainnya.

"Sekarang yang terjadi adalah salah satu anggota damkar terbaik kita di kota Depok pemerintah kota Depok ini, kemudian berpulang karena menangani tugas negara, tugas dia sebagai anggota damkar, dengan gaji yang minim. Kemudian dengan peralatan yang tidak ada, mereka bekerja. Akhirnya korban kan. Jadi ini kami akan kejar, kami mungkin akan melakukan langkah hukum," ujar Deolipa.

Selain Deolipa, keluarga korban, pejabat Damkar Depok, dan sejumlah rekan Martin Panjaitan terlihat mendatangi RS Sentra Medika Depok.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus