Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tarakan - Komando Daerah Militer Mulawarman masih menahan pilot militer asal Amerika Serikat, Letnan Kolonel James Patrick Murphy di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara. Pihak militer masih menunggu kedatangan perwakilan Kedubes Amerika Serikat dan Penyidik Penerbangan Kementerian Perhubungan soal pelanggaran wilayah udara Indonesia.
“Masih menunggu kedatangan mereka, rencananya mereka akan ke Tarakan,” kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Mulawarman, Kolonel Infanteri Andi Gunawan, Selasa (10/11).
Andi mengatakan Kedubes Amerika Serikat akan membawa izin kelengkapan penerbangan James Patrick keluar wilayah Indonesia melalui Bandara Juata Tarakan. Pihak militer akan melepaskan James Patrick jika kelengkapan dokumen dari Kedubes AS telah terpenuhi.
Pilot pesawat yang belakangan diketahui adalah perwira aktif di Angkatan Laut Amerika Serikat ini membawa pesawat kecil jenis Propeller First Engine Cessna dengan nomor lambung N96706. James Patrick melewati wilayah Indonesia dan diamankan dua pesawat Sukhoi TNI yang memintanya mendarat di Bandara Juata Tarakan. James Patrick melintasi wilayah udara Indonesia di area perbatasan Philipina – Malaysia.
Pilot pesawat Sukhoi yang menggiring James Patrick berasal dari Komando Pertahanan Udara Nasional Skuadron TNI AU Makassar. Mereka adalah Mayor Pnb Anton Pallaguna dan Mayor Pnb Baskoro.
James Patrick sudah selesai menjalani pemeriksaan BO Air Nav Bandara Juata Tarakan. Proses interogasi dilakukan secara tertutup. Kini James Patrick mendapatkan pengawalan ketat Provost AU saat istirahat di mess AU Tarakan.
Hingga kini, Kedutaan Amerika dan perusahaan penerbangan Aircraft Guarantee blm bisa mengkonfirmasi sehubungan pelanggaran rute terbang.
SG WIBISONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini