Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengatakan, Pilpres 2024 kemungkinan terbesar akan dilakukan dalam dua putaran. Dengan tiga poros dalam pemilu saat ini, kata Jusuf Kalla, sulit untuk dilakukan dengan satu putaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Agak berat, walau tetap ada kemungkinan,” kata Jusuf Kalla usai bertemu Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, di rumahnya, Jalan Brawijaya VI, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Oktober hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam satu putaran, kata Jusuf Kalla, satu pasangan minimal harus mendapatkan 85 juta suara. Menurutnya, dari 165-170 juta pemilih, satu pasangan dinilai sulit untuk mendapatkan 85 juta. “Kemungkinan yang terbesar dua putaran,” kata dia.
Seperti diketahui saat ini terdapat tiga koalisi yang mengusung masing-masing calonnya. Koalisi PDIP bersama PPP, Hanura, dan Perindo mengusung Ganjar Pranowo. Koalisi Indonesia Maju yang berisi Partai Gerindra, PAN, Golkar, PBB, Partai Gelora, dan Partai Demokrat mengusung Prabowo Subianto.
Sedangkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKB, dan PKS mengusung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden.
Jusuf Kalla mengatakan semua calon presiden di Pemilu 2024 memiliki kesempatan memenangkan Pilpres 2024. Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies, kata dia, semua memiliki kesempatan. “Tergantung kalian yang milih mana baiknya,” kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya politikus PDIP Said Abdullah hakulyakin bakal calon presiden Ganjar Pranowo akan memenangkan Pemilihan Presiden 2024 dalam satu putaran.
“Saya hakulyakin dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III ini dan turun di 65 titik, kok rasa-rasanya buang-buang energi kalau sampai dua putaran. Kami yakin Ganjar satu putaran,” ujar Said di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023.
Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA melakukan simulasi Pilpres satu putaran, tapi dengan peserta pasangan Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo melawan Anies Baswedan Muhaimin Iskandar.
"Hasilnya Prabowo dan Ganjar memperoleh dukungan 64,9 persen. Sementara Anies dan Muhaimin mendapat suara 16,6 persen," kata Denny JA pendiri lembaga survei tersebut Kamis, 21 September 2023, seperti dilansir dari Antara.
Meski demikian PDIP telah menepis untuk menduetkan calon presiden mereka Ganjar Pranowo dengan Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto.