Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palangka Raya - Kepala Penerangan Korem 102/Panju Panjung, Mayor Infantri Mahsun Abadi menyebut insiden pemukulan seorang polwan yang dilakukan tiga anggota TNI AD dari Batalion Rider 631/Antang karena adanya kesalahpahaman. Hal ini disampaikan seusai pimpinan Polda Kalimantan Tengah dan Markas Korem 102/Panju Panjung, Palangka Raya bertemu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kejadian itu murni kesalahpahaman semata," kata Mayor Infantri Mahsun Abadi, saat jumpa pers di aula Markas Komando Korem 102/Panju Panjung, Palangka Raya, Selasa 7 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menegaskan Komandan Korem 102/Panju Panjung, Brigadir Jenderal TNI Yudianto Putrajaya, akan memberikan sanksi kepada yang terlibat karena peristiwa itu merupakan salah satu dari tujuh pelanggaran berat yang sudah dicanangkan TNI AD yang tidak boleh dilanggar setiap anggotanya. "Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga, sinergitas TNI-Polri harus tetap dirawat dan diperkuat, itu merupakan hal yang mutlak," kata Abadi.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan, tiga oknum TNI AD yang diduga terlibat telah diperiksa.
Kasus pemukulan terhadap polwan yang merupakan anggota Raimas Polda Kalimantan Tengah itu terjadi di salah satu Kafe di Palangka Raya, Sabtu malam 4 Desember 2021, sempat viral di media sosial.
Mahsun menyampaikan kedua belah pihak sudah saling memaafkan satu sama lainnya. Hanya, sesuai arahan pimpinan, siapapun yang terlibat dalam kesalahpahaman itu, akan ditindak sesuai undang-undang dan aturan hukum yang berlaku.
Kepala Bidang Humas, Komisaris Besar Polisi Eko Saputro, didampingi Dirsamapta dan Kabid Propam Polda Kalimantan Tengah, mengatakan, mereka mendukung penuh sekaligus menyerahkan seluruh proses penanganan para pelaku kepada Korem 102/Panju Panjung.
Saputro menyebutkan anggota Raimas Polda Kalimantan Tengah yang menjadi korban dari peristiwa itu sudah dilakukan pengobatan, dan sekarang dalam kondisi sehat. "Terpenting sinergitas dan kolaborasi TNI-Polri adalah harga mati sehingga tugas dan tanggung jawab pemerintah berjalan lancar dan baik," kata dia.
Baca: Korban Pemukulan oleh Kapolres Nunukan Bakal Diproses Etik