Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Prostitusi Apartemen Kalibata City, Begini Kata Wali Kota Jaksel

Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali telah mencium adanya praktek prostitusi di apartemen Kalibata City, namun kesulitan membuktikannya.

8 Agustus 2018 | 17.08 WIB

Ilustrasi Prostitusi online. cnbc.com
Perbesar
Ilustrasi Prostitusi online. cnbc.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali telah mencium praktik prostitusi di apartemen Kalibata City. Namun Pemerintah Kota Jaksel tak bisa membuktikan praktik prostitusi yang melibatkan anak-anak itu karena masuk kawasan pribadi.

Baca: Prostitusi di Apartemen Kalibata City Pakai Aplikasi BeeTalk

Marullah menduga prostitusi di kawasan tersebut terorganisasi dengan baik. "Sejauh ini sinyalemennya seperti itu," kata Marullah saat dihubungi, Rabu, 8 Agustus 2018.

Polda Metro Jaya membongkar praktek prostitusi di Apartemen Kalibata City Tower Flamboyan pada Kamis, 2 Agustus 2018. 

Praktek asusila itu terbongkar setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap seorang muncikari dan dua agen properti. Mereka dijerat pidana mengadakan perbuatan cabul.

Marullah telah meminta jajarannya untuk berkoordinasi dengan pengelola apartemen tersebut untuk mencegah praktek prostitusi di sana. Bahkan, ia telah meminta agar dilakukan penindakan jika ditemukan praktik mesum di sana. "Sejauh ini kan umpet-umpetan."

Baca:Prostitusi di Apartemen Kalibata City Libatkan Anak-anak 

Pemerintah Kota Jaksel pun siap melakukan pembinaan bagi mereka yang terjaring agar tidak kembali menjadi pekerja seks komersial (PSK). Ia mengatakan telah menugaskan agar Suku Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja ikut mengawasi masalah tersebut. "Semua lini harus ikut serta membantu masalah ini," ujarnya.

Pemerintah, kata dia, dipastikan bakal masuk untuk memangani prostitusi di Apartemen Kalibata City, sesuai dengan kapasitasnya. Jadi, kata dia lagi, bakal ada langkah yang dilakukan secara birokrasi untuk mengatasi masalah ini.

Menurut dia, menangani masalah prostitusi memang membutuhkan langkah khusus. Alasannya, praktek tersebut merupakan tindakan yang bukan kasat mata. "Pembinaan akan lebih efektif," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus