Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Puas di Lapas Cipinang, Fredrich Yunadi Kesepian Puasa Pertama

Fredrich Yunadi merasa nyaman dan puas berada di Lapas Cipinang, baik untuk soal makanan maupun perlakuan para petugas kepada tahanan.

17 Mei 2018 | 16.16 WIB

Dokter spesialis jantung RS Premier Jatinegara Jakarta Timur, dokter Glen, bermemberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang perkara merintangi penyidikan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Fredrich Yunadi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 3 Mei 2018. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Dokter spesialis jantung RS Premier Jatinegara Jakarta Timur, dokter Glen, bermemberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang perkara merintangi penyidikan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Fredrich Yunadi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 3 Mei 2018. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa perintangan penyidikan kasus korupsi Setya Novanto, advokat Fredrich Yunadi, merasa kesepian menjalani hari pertama puasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur. "Karena jauh dari keluarga, ya, kami merasa lonely (kesepian). Sendiri," kata Fredrich sebelum menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Fredrich di Lapas Cipinang. Sebelumnya, Fredrich ditahan di Rumah Tahanan Kelas I KPK. Namun Fredrich meminta dipindahkan ke rutan lain. KPK akhirnya memindahkannya ke Lapas Cipinang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun merasa kesepian di Lapas Cipinang, Fredrich mengatakan terhibur dengan rekan-rekan sesama tahanan di sana. Ia mengaku akrab dengan mereka. "Kami saling mendorong, mendukung, mengingatkan, dan berbagi. Kami merasa seperti keluarga besar," ujarnya.

Fredrich merasa nyaman dan puas berada di Lapas Cipinang, baik untuk soal makanan maupun perlakuan para petugas terhadap tahanan.

Baca: Fredrich Yunadi Minta Perawat RS Medika Disumpah Pocong

"Mereka sangat menghormati hak asasi manusia. Karena memang namanya rutan untuk tahanan dengan praduga tak bersalah," ucapnya.

Fredrich Yunadi mengaku sehat. Ia merasa tidak berat menjalani puasa. Sebab, pada hari biasa, ia hanya makan satu kali dalam sehari. "Jadi saya sehari-hari seperti puasa sebetulnya," tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus