Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Putri Candrawathi Pernah Ditanya LPSK soal Hubungan Spesial dengan Yosua, Edwin Partogi Sebut Mengada-ada

Edwin Partogi Pasaribu menyebut Putri Candrawathi mengada-ada soal tuduhan tim asesmen psikologi menanyakan dugaan perselingkuhan dengan Brigadir J

12 Januari 2023 | 17.03 WIB

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi bersama pimpinan lainnya konferensi pers menolak permohonan perlindungan Putri Candrawathi pada kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 15 Agustus 2022. Penolakan ini dilakukan setelah melakukan berbagai pendalaman. Dokumentasi LPSK
Perbesar
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi bersama pimpinan lainnya konferensi pers menolak permohonan perlindungan Putri Candrawathi pada kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 15 Agustus 2022. Penolakan ini dilakukan setelah melakukan berbagai pendalaman. Dokumentasi LPSK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu menyebut Putri Candrawathi mengada-ada soal tuduhan tim asesmen psikologi menanyakan dugaan perselingkuhan antara dirinya dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Edwin menyebut Putri berbohong, sebab LPSK memiliki bukti rekaman video saat proses asesmen terhadap Putri Candrawathi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Halu. Kami ada rekaman video proses asesmen itu. Pertanyaan itu (soal dugaan perselingkuhan dengan Yosua) tidak ada," kata Edwin saat dihubungi Kamis, 12 Januari 2023.

Edwin membenarkan LPSK akan melakukan test relationship. Ia menjelaskan alat Relationship Assessment Tools memang alat untuk mengukur kualitas hubungan antara korban dan pelaku, tetapi bukan hubungan spesial.

“Nama tesnya Women Experience with Battering,” kata Edwin.

Edwin mengatakan pertanyaan yang dilayangkan tim LPSK hanya terkait peristiwa dugaan pelecehan seksual oleh Yosua dan kondisi Putri Candrawathi pascakejadian tersebut.

Berikut daftar pertanyaa  asesmen psikologis kepada Putri Candrawathi.

1. Apakah permohonan perlindungan diajukan atas inisiatif PC (Putri Candrawathi) sendiri?

2. Apakah ada dari pihak keluarga yang biusa dampingi proses pemeriksaan (asesmen)?

3. Apakah ingin pemeriksaan dijadwal ulang?

4. Apa yang dirasa PC sebagai terduga korban pelecehan?

5. Bagaimana pencabulan terjadi?

6. Ditanya apakah PC merasa sendirian?

7. Apa yang membuat PC merasa malu?

Sebelumnya, Putri Candrawathi membeberkan alasan menolak mengikuti asesmen psikologi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 11 Januari 2023.

Awalnya, kuasa hukum Putri Candrawathi, Sarmauli Simangunsong mempertanyakan kenapa kliennya tidak kooperatif yang ditunjukkannya sebelum ditetapkan tersangka.

"Banyak sekali pemberitaan mengenai pada saat LPSK mengunjungi saudara, dianggap tidak kooperatif karena saudara tidak dapat diperiksa," kata Sarmauli Simangunsong.

"Sementara pada saat diperiksa Komnas HAM, Komnas Perempuan maupun Apsifor, pihak-pihak yang lain ini bisa memeriksa dan mengakses saudara. Bisa saudara ceritakan kenapa pada saat LPSK memeriksa saudara, tidak bisa memeriksa saudara?" tanya kuasa hukum.

Putri Candrawathi mengklaim psikolog yang dihadirkan LPSK langsung menyinggung mengenai ada tidaknya hubungan spesial dengan Brigadir J.

"Waktu itu dari LPSK datang ke rumah saya yang di Saguling, terus saya diperiksa oleh kalau tidak salah satu psikiater, satunya lagi psikolog," kata dia.

"Waktu itu saya masih sempat komunikasi sama psikiaternya. Tapi pada saat berkomunikasi sama psikolog, saya diam," tutuf Putri.

"Kenapa saudara diam? apa yang ditanyakan psikolog tersebut?" tanya Sarmauli Simangunsong

“Karena di awal dia langsung menyampaikan, karena saat itu psikolognya menyampaikan langsung dengan pertanyaan 'apakah punya hubungan spesial dengan Yosua' dan saya tidak mau jawab," jawab Putri.

Menurutnya, pertanyaan psikolog yang diajukan saat itu dianggap terlalu menyudutkan. Padahal, kata dia, dirinya merupakan korban pelecehan.

"Saya hanya sedih, kenapa orang-orang tidak bisa memahami bila ada di pihak saya sebagai saya. Saya sangat malu, dan apakah orang-orang memikirkan perasaan anak-anak saya dengan pertanyaan atau pemberitaan bahwa ibunya selingkuh dengan orang lain," kata Putri Candrawathi.

Baca: Chuck Putranto Mengaku Sempat Baca Percakapan WA Putri Candrawathi dan Brigadir J

 

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus