Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Sekelompok Massa Datangi Kejaksaan Agung, Beri Dukungan Agar Jaksa Tidak Takut Usut Korupsi Timah

Sekelompok massa mendukung Kejaksaan Agung menuntaskan korupsi timah.

27 Mei 2024 | 23.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah massa aksi mendatangi Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, pada Senin sore, 27 Mei 2024. Mereka merespons soal peristiwa pembuntutan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Febrie Adriansyah oleh Densus 88 beberapa pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang orator aksi tersebut mengatakan rombongan ini datang untuk mendukung kejaksaan dalam memberantas korupsi. Dia menyebut dugaan teror oleh institusi Polri dalam sepekan ini tak boleh membuat kejaksaan mundur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jaksa tidak boleh takut dengan orang yang mengganggu,” kata orator dalam aksi ini.  

Selain itu, mereka juga menduga pihak yang meneror merupakan beking dari tersangka atau kasus yang sedang diusut oleh kejaksaan. Mereka menyinggung salah satu kasus yang sedang diusut kejaksaan, yaitu korupsi di PT Timah Tbk yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun. 

Dia menyebut kesusahan yang sedang dihadapi masyarakat bersumber dari uang negara yang digarong koruptor. 

“Kami mendukung kejaksaan. Tak pantas institusi lain mengganggu,” kata dia. 

Sebelumnya, Kantor Kejaksaan Agung di Jakarta Selatan pada Senin, 27 Mei 2024 pukul 07.30 tampak tak ada penjagaan yang ketat seperti pada Ahad kemarin. Pengamanan di gerbang belakang, Jalan Bulungan, juga tak dijaga Polisi Militer seperti sebelumnya. Di sana hanya ada petugas keamanan internal Kejaksaan Agung.

Kabar personel Datasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus Febrie Adriansyah menggelinding di masyarakat sejak Jumat, 24 Mei kemarin. Melalui media sosial Instagram, Pusat Polisi Militer TNI sempat menyatakan akan meningkatkan pengawasan di kompleks Kejaksaan Agung untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan itu. Pengamanan di kantor Kejagung dipimpin oleh Letnan Satu Andri. Namun, postingan yang diunggah pada Sabtu, 25 Mei 2024 itu kini sudah tidak bisa diakses.

Masuk di pelataran kantor, rutinitas pegawai Kejaksaan Agung tampak seperti biasa. Senin pagi mereka tampak berseragam coklat, wira-wiri, dan bersua antarpegawai. 

Di pelataran Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer atau Jampidmil, tempat berkantor sementara Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus, juga terlihat tak ada penjagaan khusus. 

Situasi keamanan di Kejaksaan Agung pada hari ini jelas berbeda dari Ahad kemarin. Gerbang masuk menuju gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan yang biasanya terbuka itu tertutup pada Ahad pagi ini, 26 Mei 2024. Dari luar, tampak dua orang petugas  keamanan berseragam cokelat dan seorang berkaus loreng tengah berjaga.

Tak jauh di belakang gerbang hitam itu, tiga buah mobil terparkir berjejer ke belakang. Menghadap ke arah gerbang, ketiga mobil itu diparkir mepet dengan pagar yang memisahkan kompleks Kejaksaan Agung dengan SMA Negeri 70 Jakarta. 

Dua mobil berkelir cokelat di belakang merupakan mobil dinas pegawai Kejaksaan Agung. Ini tampak dari pelat khusus dan logo Kejaksaan Agung yang terpampang di pintu. Di depannya, dipisahkan oleh sebuah kursi panjang, terpekir mobil polisi militer berkelir putih dengan siluet biru. Mobil itu juga berpelat khusus berwarna merah.

Ketika dikonfirmasi, seorang petugas keamanan tak menampik pengamanan gedung tempatnya bekerja itu belakangan diperketat. “Ya Mas lihat sendiri,” kata dia, Ahad, 26 Mei 2024

Aneka Teror ke Kejaksaan Agung, Running Text Diretas hingga Konvoi Motor

Sepekan kemarin, Kejaksaan Agung dikabarkan mendapat aneka teror usai Jampidsus Febrie Adriansyah dibuntuti Densus 88. Sebuah foto memperlihatkan sebuah bangunan dengan dua jendela besar di dalam kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Sebuah papan telop atau running text terpampang di atas dua jendela itu. Alih-alih bertuliskan informasi tentang pelayanan, papan itu justru bertuliskan “maaf aku hack”.

Tempo menerima foto itu pada Sabtu malam, 25 Mei 2024 pukul 21.41. Ketika dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, belum merespons. Adapun dua petugas keamanan yang ditemui Tempo di Kejaksaan Agung mengaku sudah tak melihat tulisan itu pagi ini.“Yang jaga kemarin mungkin tahu,” kata dia.

Mereka juga tak memperkenankan Tempo memeriksa secara langsung. Akses wartawan hari ini, ujar salah satu petugas, hanya diberikan sepanjang liputan dilakukan dari luar pagar.

Dalam papan running text berlampu neon hijau itu, tulisan “maaf aku hack” tampak muncul berulang. Di jendela di bawahnya, terpampang informasi tentang penerimaan pengaduan masyarakat dan pelayanan informasi publik. Juga dimuat informasi tentang kanal-kanal yang dapat dihubungo untuk melapor.

Selain itu, Kejaksaan Agung juga diduga mendapatkan teror pada Senin malam, 20 Mei 2024. Dugaan itu muncul berdasarkan sebuah video mencurigakan yang beredar di kalangan wartawan pada Selasa, 21 Mei lalu.

Berdasarkan video singkat berdurasi 16 detik yang diterima Tempo, terlihat konvoi belasan kendaraan roda dua dan roda empat, motor dan mobil, di sekitaran kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Belasan Kendaraan tersebut sempat berhenti selama beberapa saat di depan gerbang utama kantor Kejagung sambil membunyikan sirine dengan keras.

Beberapa saat kemudian, kendaraan-kendaraan tersebut berangsur-angsur pergi dengan dipimpin oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Dalam aksi tersebut, terdapat sekitar 15 sepeda motor yang dikendarai oleh orang-orang berbaju hitam dan dua mobil besar yang berjalan beriringan. Kedua mobil itulah yang membunyikan sirine dengan keras.

Dalam video itu, tidak ada keterangan lebih lanjut yang menjelaskan maksud dari aksi tersebut. Tidak diketahui juga alasan dari belasan kendaraan itu membunyikan sirine dan berhenti di depan gerbang kantor Kejaksaan Agung. Namun, rombongan kendaraan itu disebutkan telah mengitari kantor Kejaksaan Agung sebanyak 8 kali.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus