Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

Kepastian tentang kematian Brigadir RA terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu di dalam mobil Toyota Aphard.

28 April 2024 | 20.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA mengagetkan teman sekolahnya, Nasrullah Nawawi. Ridhal ditemukan meninggal dengan luka tembak di kepala dalam mobil Toyota Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan,pada Kamis lalu.  

Nasrullah mengatakan, teman SMA-nya itu dikenal sebagai orang yang terbuka dan humoris. Kematiannya yang diduga bunuh diri membuat Nasrullah terkejut.

“Karakternya suka bercanda dengan teman-teman. Orang di sini bilang baku gara. Orangnya periang. Kalau sama teman-teman royal,” kata Nasrullah melalui sambungan telepon pada Ahad, 28 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasrullah, 33 tahun, mengenal Brigadir Ridhal Ali Tomi sejak mereka duduk di bangku SMA Negeri 2 Luwuk hingga lulus pada 2008. Selama pergaulan mereka, Ridhaladalah sosok yang terbuka. “Selama saya baku bawa dengan dia, kalau dia tidak ada uang, dia pinjam di saya. Kalau mau cerita soal perempuan, pasti dia curhat ke kami,” tutur Nasrullah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Brigadir Ridhal, yang merupakan anggota Satuan Lalu Lintas Polres Kota Manado, berasal dari Desa Palam, Kecamatan Tinangkung Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Setelah lulus sekolah ia langsung diterima sebagai anggota Bintara dan tugas di Manado. Bersama anak dan istrinya, mereka tinggal di Kalasey, Kecamatan Mandolong, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Adapun Nasrullah, setelah lulus SMA melanjutkan ke perguruan tinggi. Sejak itu mereka putus komunikasi.

Pada 2019 keduanya bertemu kembali melalui jejaring pertemanan di Facebook. Pada 2023 lalu, Nasrullah dan Ridhal sempat bertemu di Pelabuhan Salakan, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. “Pertemuan itu sekitar 15 menit. Ya, kami bicara soal masa-masa SMA,” ujar dia.

Menurut Nasrullah, dalam pertemuan itu Brigadir Ridhal, 34 tahun, tak pernah bercerita sedang bertugas di Jakarta. Dia baru mengetahui pria beranak tiga itu bertugas di Jakarta setelah kabar kematiannya beredar. Nasrullah baru menerima kabar kematian sahabat karibnya itu dari teman lainnya, Bachtiar dan Rafly—yang juga saudara Brigadir Ridhal di Palam. 

Selanjutnya Nasrullah heran Brigadir Ridhal Ali bertugas di Jakarta....

 

Teman Heran Anggota Satlantas Polresta Manado Itu Tugas di Jakarta

Selama ini Nasrullah hanya tahu Brigadir Ridhal berada di Manado. “Cuma satu waktu dia bilang di Jakarta,” tutur dia. 

Waktu itu Bachtiar menelepon Nasrullah dan menyampaikan sahabatnya tersebut tewas di Jakarta. “Saya tanya bukannya dia di Manado? Kenapa tiba-tiba dapat info dia meninggal di Jakarta?” tutur dia.

Namun saat itu informasi yang diperoleh keluarga Ridhal di kampung belum jelas. Istri Brigadir Ridhal, Nofita Husain, juga belum memberikan banyak keterangan kepada keluarga suaminya di Palam. “Keluarganya kesusahan dapat info karena saat menelepon, istrinya hanya menangis,” kata Nasrullah

Kepastian tentang kematian Brigadir Ridhal terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu ditemukan terkapar di dalam mobil Toyota Alphard hitam. “Bahkan sampai sore orang tuanya belum mendapatkan informasi jelas dia meninggal. Kemudian sampai sore baru saya dapat kiriman foto dia meninggal,” ujarnya.

Penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan menemukan ada luka tembak di bagian kepala Brigadir Ridhal. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan Ridhal mengalami luka di bagian pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Bahkan, peluru menembus atap mobil.

Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan sejumlah barang bukti di dalam mobil. Di antaranya satu pucuk senjata api jenis HS. Olah TKP itu dilakukan guna mengungkap kejadian sebenarnya. Pada saat itu polisi menyatakan memeriksa 13 saksi serta kamera pengintai (CCTV).

Ada CCTV berhasil diambil untuk mengetahui kronologi kematian Brigadir Ridhal. Kesimpulan sementara, Brigadir RA bukan korban penembakan oleh orang lain. "Dari keterangan saksi, barang bukti, serta digital forensik yang didapatkan, kami menyimpulkan dugaan sementara bersangkutan bunuh diri," ucap dia.

Pilihan Editor: Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus