Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Konstruksi crane proyek doubl-double track (rel kereta api) Manggarai-Jatinegara ambruk di Matraman, Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad, 4 Februari 2018 dan seorang warga bersaksi soal suara crane ambruk itu.
Sapta Bayu Setiawan, 18 tahun, mengatakan dentuman konstruksi crane ambruk terdengar sangat kencang, dan membangunkan warga di RT8 RW6, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Bahkan, membangunkan orang sekampung," kata Sapta, Senin, 5 Januari 2018.
Mendengar adanya suara keras di belakang rumahnya, Sapta beserta keluarga penasaran, dan langsung melihat sumber suara. Setelah melihat ke belakang rumahnya, dia melihat konstruksi crane proyek itu jatuh.
Baca : Kasus Crane Double Track Ambruk Dilimpahkan ke Polres Jaktim
Warga, kata dia, tidak bisa langsung menolong para korban karena antara rumah dan lokasi proyek itu terbelah sungai. "Kami hanya melihat. Kejadiannya selesai adzan subuh," ucapnya. "Saat melihat ada korban tewas, pekerja langsung teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar."
Kata Sapta, dua pekerja langsung tewas mengenaskan di lokasi kejadian, karena tubuhnya hancur tertimpa konstruksi besi crane tersebut. Selain itu, dua orang tewas di rumah sakit.
"Ada tiga yang saya lihat terluka. Korban saat itu ada yang tersangkut jeruji besi konstruksi," ucapnya. "Tangan tertancap besi, badannya tergantung di bawah."
Saat kejadian, ucapnya, proyek pembangunan rel kreta ganda tersebut memang dilakukan lembur sampai pagi. Biasanya, proyek tersebut jarang dikerjakan tanpa henti 24 jam. "Paling biasanya sampai pukul 22.00 atau 24.00."
Kecelakaan crane ambruk itu terjadi Ahad 4 Februari 2018 lalu sekitar pukul 05.00. Para pekerja tengah menaikkan bantalan rel dengan alat berat jenis crane. Ketika bantalan rel itu sudah berada di atas, ternyata dudukannya tidak pas. Sehingga bantalan rel itu jatuh menimpa korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini