Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tandon atau penampungan air dari proyek Light Rail Transit (LRT) Setiabudi jebol pada Selasa sore, 28 Juni 2022. Hingga kini, polisi telah periksa tiga orang sebagai saksi.
Kanit Reskrim Polsek Setiabudi AKP Suparmin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab tandon LRT jebol hingga melukai lima orang. Tiga saksi sudah dimintai keterangan, diantaranya korban, sekuriti dan karyawan proyek.
"Kami sedang selidiki dugaan kelalaiannya sampai bisa jebol," ujar Suparmin, Selasa malam.
Selain itu, penyidik akan memanggil orang yang bertanggung jawab dari proyek LRT untuk dimintai keterangan.
"Ya kami bakal panggil pihak proyek untuk mintain keterangan," katanya.
Terdapat lima orang yang menjadi korban tandon air jebol di proyek LRT di Setiabudi tersebut. Tiga korban di antaranya laki-laki dan dua perempuan. Korban mengalami luka-luka dan telah dibawa ke Rumah Sakit MMC.
Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi Pramono menjelaskan kronologi tandon air jebol pada Selasa sore.
Desain tempat penampungan air di proyek LRT tersebut dipastikan sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. "Atas kejadian ini sedang dilakukan proses investigasi untuk melihat penyebab kebocoran," tutur Ferdian.
NIKEN NURCAHYANI | TD
Baca juga: LRT Jakarta Pamer Train Simulator di Arena Jakarta Fair Kemayoran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini