Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap sejumlah siswa SMA Negeri 32 yang diduga terlibat tawuran di Jalan Jenderal Soepeno Kelurahan Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Satu pelajar SMA Muhammadiyah tewas dalam insiden itu. Korban luka parah akibat sabetan senjata tajam dan siraman air keras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: SMA Muhammadiyah Bantah Muridnya Terlibat Tawuran di Kebayoran
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui, mereka yang terlibat tawuran bergabung dalam geng Gusuran Donat atau Gusdon. Geng ini beranggotakan siswa SMA 32, Madrasah Anajah, dan Husni Thamrin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Satu siswa yang menjadi pengurus OSIS SMA Negeri 32 mengatakan, kelompok Gusdon sudah familiar di lingkungan sekolahnya. Istilah Donat diambil dari singkatan SMP 267 atau dua (dalam ejaan lama ditulis doea) enam tujuh. Sekolah yang berada di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu sudah digusur. Lokasi gusuran itu dijadikan tempat berkumpul kelompok ini.
"Memang sebagian siswa pria sering nongkrong di sana," kata siswa yang tidak mau disebut namanya itu, Selasa, 4 September 2018. Namun dia tidak menyangka teman-temannya terlibat tawuran. "Kami tidak pernah ada perselisihan dengan (SMA) Muhammadiyah," ujarnya.
Seorang alumni SMAN 32 yang juga memberikan tanggapan serupa. Dia mengatakan, siswa SMAN 32 nyaris tidak pernah tawuran karena takut dipecat dari sekolah. “Terakhir kali tahun2017,” katanya. "Setelah itu tidak pernah mendengar lagi sekolah saya ada tawuran."
Baca juga: Tawuran Pelajar Hingga Tewas, Jagoan Geng Gusuran Donat Ditangkap
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan menyatakan siswa yang terlibat tawuran akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Saat ini lebih dari 20 siswa diperiksa. Sebagian dipulangkan karena terbukti tidak terlibat.