Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bekasi - Tawuran pelajar di Bekasi terjadi juga di wilayah Jatiasih pada Sabtu, 11 Maret 2017. Dua pelajar tewas akibat peristiwa ini. Keduanya adalah Edi Gilang Febriyanto, 17 tahun, dan Abigail, 16 tahun. Mereka tewas setelah disabet senjata sejenis celurit.
Juru bicara Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing, mengatakan peristiwa itu bermula ketika korban Edi pulang sekolah di SMK Bina Insal Kamil di Jatikramat, Jatiasih, sekitar pukul 13.00 WIB.
"Edi lalu diajak oleh seniornya, sekitar enam sepeda motor berboncengan kemudian menuju Jalan Ratna," kata Erna, Ahad, 12 Maret 2017. Sampai di RT 2 RW 1, Jalan Ratna, Kelurahan Jatibening, Pondok Gede, rombongan Edi bertemu dengan rombongan pelajar dari SMK Abdi Karya, Jatibening.
Tawuran pelajar pun tak dapat terhindarkan. Kedua kelompok saling serang. Dalam kejadian itu, pelajar dari SMK Abdi Karya, Abigail, terkena sabetan celurit pada lehernya. Korban pun tewas. Melihat ada jatuh korban, rombongan dari SMK BIK kabur ke Jatikramat.
"Kelompok korban (Abigail) mengejar," kata dia. Sampai di Jalan Raya Kodau, tawuran kembali pecah, korban Edi terjatuh dari sepeda motornya. Tiga orang tak dikenal kemudian mendekati lalu menyabetkan senjata tajam mengenai pundak kiri. Korban pun tewas.
Kepala Kepolisian Sektor Jatiasih Komisaris Rajiman mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku yang menyebabkan dua orang tewas. "Sejumlah saksi yang terlibat tawuran masih dalam pemeriksaan," kata Rajiman.
Dengan kejadian ini, sedikitnya tiga pelajar tewas dalam tawuran pelajar. Hampir bersamaan, di Jalan Cut Mutia, Rawalumbu, juga terjadi tawuran. Di lokasi ini seorang pelajar SMP Negeri 41, Oliver Vito, 14 tahun, tewas seusai tawuran dengan pelajar dari sekolah lain. Korban tewas karena disabet celurit dadanya.
ADI WARSONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini